Kelas Psikoedukasi: Stand Up and Be Resilient!

Yogyakarta – Kamis, 25 April 2019 telah dilaksanakan Kelas Psikoedukasi oleh CDC Fisipol UGM bekerja sama dengan Program Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat FKKMK UGM. Kegiatan ini diselenggarakan di Ruang BA103 Fisipol UGM pukul 13.00 hingga pukul 16.00 WIB.

Kelas Psikoedukasi ini merupakan program kerja triwulan dari CDC Fisipol UGM, dan tema yang diangkat pada kegiatan kali ini adalah Resiliensi. Pembicara dalam acara kali ini adalah Prof. Dra. R.A. Yayi Suryo Prabandati, M.Si., Ph.D., seorang dosen Program Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat FKKMK UGM, dan juga Pulung Setiosuci Perbawani, S.I.P., M.M., seorang dosen Departemen Ilmu Komunikasi Fisipol UGM, dan juga Heny Wijaya Sugiarto, mahasiswa PSdK Fisipol UGM.

Acara yang diberi judul “Stand Up and Be Resilient!’ ini dimoderatori oleh psikolog CDC Fisipol UGM, Dina Wahida, S.Psi., M.Psi., Psikolog. Acara dimulai dengan materi yang disampaikan oleh Prof. Yayi mengenai stress, depresi dan resiliensi.

Prof. Yayi menyampaikan dalam kuliahnya, bahwa, “Berpikirlah positif seperti akuilah prestasi Anda, pandanglah sesuatu dengan cara khusus, realistis, taruhlah pikiran negatif dalam konteks. Jangan berharap terlalu banyak dari berpikir positif.

Konsentrasilah pada yang benar dan bukan pada yang salah, bertanyalah pada diri Anda, mengapa hal tersebut membuat pembicara khawatir. Diharapkan kita mampu bangkit dari stress atau depresi yang pernah kita alami. Setiap kehidupan yang dirasakan terpuruk, pasti ada satu titik akan membaik. Setiap orang itu memiliki value, sehingga berusahalah utuk memahami dan menghargai orang lain.”

Sesi selanjutnya adalah pemaparan dari Pulung Setiosuci dan Heny Wijaya. Keduanya bercerita mengenai pengalaman mereka menghadapi stres dan depresi. Heny Wijaya menyampaikan bahwa beliau kini sudah bisa berdamai dengan keadaan diri sebelumnya. Ia mengalami depresi karena penyakit autoimun yang dihadapi hingga berhalusinasi. Ia lantas meminta bantuan dari psikolog dan psikiater, sehingga ia mendapat pertolongan dan masih bisa bertahan hingga sekarang.

Berdasarkan pemaparan dari Pulung Setiosuci, tersimpulkan bahwa meskipun beliau belum merasakan tujuan dalam menghadapi hidup, namun yang pasti jangan berhenti untuk berusaha mencari tujuan tersebut. “Carilah satu alasan tersebut. Jangan takut mencari bantuan dalam menghadapi depresi yang dialami, Tidak masalah mengakui bahwa kita tidak dapat mengatasi hal tersebut sendiri. Jadilah pribadi yang mendukung sesama teman dalam setiap situasi yang sulit.”

Kelas Psikoedukasi diakhiri dengan bincang bersama dan diskusi. Beberapa peserta menyampaikan pertanyaan kepada pembicara dan pembicara juga menjawab dengan jelas dan antusias. Dalam kegiatan ini juga dibagikan booklet tentang resiliensi. Sesi ditutup dengan foto bersama semua peserta dan pembicara (/Rilis).