Memahami Apa itu Ilmu Dengan Lebih Dalam Melalui UGM Organizing Society Hackteria Lecture

Yogyakarta, 22 Agustus 2019 – Ilmu merupakan sesuatu yang melekat dengan kebutuhan dasar manusia untuk bertahan hidup. Sayangnya, tak jarang suatu ilmu hanya dapat diperoleh oleh segelintir orang. Melalui UGM Organizing Society Hackteria Lecture, peserta diharapkan dapat membantu masyarakat luas dalam memanfaatkan ilmu agar menjadi pengetahuan yang mendunia. Kegiatan ini diharapkan dapat mengajarkan pendekatan transdisipliner yang radikal kepada para peserta.

Acara ini diselenggarakan di ruang BA 103 FISIPOL UGM dan dihadiri oleh berbagai mentor yang salah satunya adalah Marc Dusselier atau biasa dikenal di dunia maya dengan nama dusjagr. Ia dikatakan sebagai seorang peneliti nomaden dan workshopologist. Karyanya berfokus pada penggabungan ilmu pengetahuan, seni, dan pendidikan. Karya-karyanya sering meliputi Open Source Biological Art, workshop DIY (Do-It-Yourself), dan seorang dosen dalam ilmu teknologi mikro dan teknologi nano.

Acara ini juga dihadiri oleh Zita Wahyu Larasari, seorang dosen departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan. Selain menjadi seorang akademisi yang tertarik pada topik gerakan sosial, ia juga memiliki rasa ingin tahu mengenai fenomeka biohacking yang berkembang di masyarakat. Zita mengikuti kegiatan ini untuk memperdalam pengetahuannya terhadap praktisi biohacking dari latar belakang yang berbeda-beda.

Mentor ketiga yaitu Agus Tri Budiarto, atau biasa dipanggil Timbil. Sebagai seorang lulusan teknik kimia, ia sekarang merupakan penggiat biohacking dan makanan eksperimental. Sejak 2003, ia aktif dalam praktek komunitas Jogja dan berfokus sebagai warga ilmuan terhadap masalah ekologi lokal dan gerakan biopunk. Salah satu riset yang pernah Timbil lakukan adalah mengenai penggunaan burung hantu sebagai pengusir hama untuk mengurangi penggunaan pestisida kimiawi.

Selain mencakup ceramah dari para mentor, kegiatan ini juga memberi ruang bagi para peserta untuk berpartisipasi dalam bentuk kelompok. Para peserta dibagi dalam lima kelompok yang terdiri dari kelompok A sampai E. Tiap kelompok diharapkan mempelajari studi kasus dan kemudian mendiskusikan dan merefleksikan bersama temuan mereka.

Kelompok A mempelajari tentang HackteriaLab yang diadakan di Jogja pada tahun 2014. Kegiatan ini memadukan seniman, hacker, aktivis, ilmuan, dan disainer lokal maupun internasional. Kelompok B diharapkan dapat memahami apa itu Global Geek Diplomacy dan Open Science Hardware / Do-It-With-Others. Kelompok C membahas workshop dan biohacking, serta artikel wawancara-wawancara Marc Dusseiler mengenai karirnya.

Kelompok D dan E juga membahas topik mereka masing-masing yang tentu mengarah kepada fenomena biohacking dan biological art. Kelompok D membahas mengenai channel youtube Urban Hunting, dan kelompok E membahas mengenai bagaimana Hackteria dapat dianggap sebagai seni modern dan aktivisme.

Seusai diskusi dan sesi refleksi, Marc Dusseiller memberi pemaparan materi sekali lagi mengenai Hackteria sebelum kemudian menutup acara. Dengan berakhirnya acara ini, para peserta diharapkan dapat memahami praktek-praktek yang telah dilaksanakan di Hackteria.org.