Mission of RoK (Republic of Korea): Pengembangan dan Harapannya

Yogyakarta, 22 Maret 2019—Pembentukan Mission of RoK (Republic of Korea) berkontribusi pada penguatan kerjasama dan koordinasi antara ASEAN dan RoK serta untuk memfasilitasi implementasi yang efektif dari kegiatan kerja sama.  Diskusi mengenai relasi antara Korea dan ASEAN selama 30 tahun, diawali dengan membahas sejarah singkat Semenanjung Korea. Asean Studies Center (ASC) Fisipol UGM menghadirkan H.E Kim Young Chae sebagai Ambassador Lecture dalam diskusi bertajuk 30 Years of ASEAN – Korea Relations: Thinking 30 Years Ahead. Terdapat lima konten yang dibahas dalam diskusi tersebut; sejarah singkat Semenanjung Korea, faktor – faktor pendukung kesuksesan ASEAN, seberapa penting ASEAN bagi Korea dan misi besar RoK terhadap Korea.Pembahasan sejarah singkat Semenanjung Korea menjadi pengantar dalam diskusi ini. 20 abad sampai saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa Korea Selatan dan Utara terbentuk setelah adanya perang dunia II dan perang dingin.

“Korea terbentuk setalah peperangan, yang sebelumnya adalah tiga kerajaan dengan budaya dan kepercayaan yang berbeda – beda,” kata Kim.

Berbicara mengenai perang dan konflik, keberhasilan ASEAN dalam menyelesaikan konflik dan permasalahan di Asia Tenggara seperti, perang Vietnam, konflik isu komunisme, perbedaan keyakinan, bahasa dan budaya, dan konflik teritori membawa ASEAN meraih Nobel Peace Prize.

“Tiga faktor utama yang membuat ASEAN menjadi sukses yaitu, Leadership, ASEAN Community Building, dan ASEAN Centrality,” kata Kim

Leadership yang dipaparkan oleh Kim berkaitan dengan kepemimpinan Indonesia di ASEAN dan mengembangkan budaya konsultasi dan kerja sama serta munculnya model – model diplomasi di ASEAN. Berkaitan dengan ASEAN Community Building, pembahasan ini mengarah pada masyarakat ASEAN yang meningkatkan daya saing pada pasar tunggal serta basis produksi pada tahun 2025. Faktor yang terakhir mengenai ASEAN Centrality yaitu berkaitan dengan arsitektur regional yang berpusat ASEAN.

Seberapa penting ASEAN bagi Korea?

ASEAN merupakan sumber “pendapatan” besar bagi Korea dalam bidang pariwisata maupun perdagangan.  ASEAN menjadi salah satu destinasi bagi traveller Korea dan juga sebaliknya. Bagi Korea, ASEAN adalah partner bisnis terbesar setelah China.

“Kami sungguh bangga ketika kebudayaan kami diterima dengan baik di negara – negara ASEAN. Seperti misalnya, munculnya fans – fans K-Pop dan kemudian dijadikan referensi bergaya, itu adalah sebuah kehangatan yang kami rasakan,” kata Kim.

Setelah bidang pariwisata dan bisnis perdagangan, Korean kemudian membentuk Mission of RoK untuk memperluas kerjasamanya dengan ASEAN. Sektor utama dalam kerjasama yang disusun adalah pendidikan, lingkungan dan budaya dan tiga hal yang diutamakan dalam pengembangan tiga sektor tersebut adalah people, prosperity dan peace.

Kerjasama tersebut dilakukan dengan mewakili pemerintah Korea dan bernegosiasi dengan ASEAN atau organisasi terkait ASEAN dan dengan mekanisme dialog.

“Mekanisme ini juga disampaikan oleh Sekertaris Jenderal ASEAN pada pembukaan Mission of RoK di Jakarta pada 2012 bahwa pembentukan Mission of RoK ini akan berkontribusi pada penguatan kerja sama dan koordinasi antara ASEAN dan RoK serta untuk memfasilitasi implementasi yang efektif dari kegiatan kerja sama dan mendorong perusahaan-perusahaan Korea di kawasan ASEAN untuk membentuk asosiasi atau federasi sehingga mereka dapat secara kolektif berinteraksi dan terlibat dengan ASEAN dan Pemerintah Negara-negara Anggota ASEAN,” kata Kim.

Kim menutup diskusi ini dengan harapan, Korea akan selalu menerima kehangatan ASEAN dalam setiap kerjasamanya.(/pnm)