
MEGASHIFT FISIPOL UGM kembali menerbitkan artikel terbaru yang mengangkat berbagai isu sosial-politik mutakhir. Kali ini, artikel bertajuk “Perempuan Adat dan Politik Periphery dalam Konservasi Hutan di Papua” karya Halimatu Sa’diah menggugah kesadaran tentang ketidakadilan struktural yang dialami perempuan adat Papua dalam perjuangan menjaga hutan mereka.
Artikel ini menyoroti bagaimana perempuan adat Papua, yang kerap diposisikan di pinggiran kekuasaan, justru memainkan peran vital dalam pelestarian hutan berbasis pengetahuan lokal. Dengan pendekatan analitis terhadap konsep politik periphery, Halimatu menunjukkan bagaimana sentralisasi kekuasaan di Jawa, ekspansi industri, dan lemahnya perlindungan hukum terhadap masyarakat adat telah memperlemah posisi perempuan, baik secara ekonomi maupun sosial.
Namun, di tengah tekanan tersebut, muncul resistensi kreatif. Perempuan adat tidak hanya menjadi korban, tetapi juga penjaga hutan, penyembuh keluarga, dan agen perubahan. Artikel ini mengajak pembaca untuk memahami bahwa perjuangan perempuan adat bukan sekadar persoalan lingkungan, tetapi juga perjuangan identitas, hak hidup, dan masa depan Papua.
Baca selengkapnya di Megashift FISIPOL UGM.