
Yogyakarta, 6 Oktober 2025 — Usai prosesi pelantikan Ketua Forum Dekan Ilmu-Ilmu Sosial (FORDEKIIS) periode 2025–2027, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan lokakarya dan sesi pemikiran bersama yang menghadirkan Prof. Vedi Hadiz, akademisi terkemuka di bidang ilmu sosial dan politik. Dalam kesempatan ini, Prof. Vedi membawakan materi bertajuk “Tantangan dan Peluang Ilmu Sosial Kritis di Indonesia.”
Mengawali sesinya, Prof. Vedi mengajukan lima pertanyaan reflektif yang menjadi landasan diskusi, yaitu: apa sebenarnya ilmu sosial kritis itu; mengapa penting bagi FORDEKIIS untuk mengembangkannya; apakah sarana dan sumber daya yang ada sudah memadai; apa hambatannya; dan potensi apa yang masih dapat dimanfaatkan untuk memperkuat ilmu sosial kritis di Indonesia.
Dalam pemaparannya, Prof. Vedi menekankan bahwa ilmu sosial kritis merupakan tradisi intelektual yang menantang realitas dan mempertanyakan status quo. “Ilmu sosial kritis adalah tradisi yang mempertanyakan realitas. Ia tidak menerima begitu saja keadaan yang ada sekarang, apalagi menganggapnya sebagai keniscayaan. Di sinilah keberanian intelektual ilmu sosial diuji,” ujarnya.
Sesi berlangsung dinamis dengan partisipasi aktif para dekan FORDEKIIS yang mengemukakan pandangan terkait arah riset sosial, kebijakan publik, serta peran aparatur sipil negara dalam memperkuat basis ilmu sosial di Indonesia. Prof. Vedi menutup sesinya dengan penekanan bahwa ilmu sosial hanya akan kuat bila diperjuangkan melalui advokasi dan kolaborasi berkelanjutan, bukan semata melalui wacana akademik.
Rangkaian kegiatan kemudian berlanjut dengan Focus Group Discussion (FGD) yang dibagi ke dalam enam komisi utama FORDEKIIS, yakni:
-
Komisi Pendidikan dan Pengajaran
-
Komisi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
-
Komisi Kerja Sama dan Hubungan Luar Negeri
-
Komisi Akreditasi dan Penjaminan Mutu
-
Komisi Pengembangan Organisasi
-
Komisi Isu-Isu Strategis Nasional
Setiap komisi memaparkan prioritas dan rencana kerja strategis untuk satu tahun ke depan, mencakup penguatan kurikulum berbasis isu sosial kontemporer, kolaborasi penelitian antarlembaga, serta perluasan jejaring internasional.
Sebagai tuan rumah, FISIPOL UGM turut berbagi berbagai inovasi akademik dan model kerja sama riset yang telah dijalankan. Paparan tersebut disampaikan oleh Prof. Poppy S. Winanti (Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan) dan Dr. Fina Itriyati (Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama).
Melalui rangkaian kegiatan ini, FORDEKIIS menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran ilmu sosial dalam menjawab tantangan zaman, serta menjadikan forum ini sebagai ruang kolaborasi strategis bagi pengembangan keilmuan, kebijakan publik, dan pengabdian masyarakat di tingkat nasional maupun global.