Sharing Session with Creative HUB and Block71 Yogyakarta

Yogyakarta, 26 Maret 2020 – Creative HUB mengadakan sharing session bersama Kopi Chat — signature event atau acara yang dilakukan sebulan sekali yang diinisiasi oleh Block71 Yogyakarta. Creative HUB sendiri merupakan inkubator sosial yang ada di Fisipol UGM, sedangkan Block71 Yogyakarta adalah salah satu ecosystem builder atau kemitraan start up antara NUS Enterprise dan Salim Group yang ada di Yogyakarta. Karena adanya pandemi covid-19 yang tidak memungkinkan untuk tatap muka secara langsung, sharing session yang mulanya akan diselenggarakan di BRI Work Fisipol UGM telah dialihkan via livestream Instagram pada akun @block71yogyakarta dan @chubfisipol pada tanggal 26 Maret 2020 tepatnya pukul 16.00 WIB.

Acara yang bertajuk “Social Impact Startup in Agriculture Sector” ini mendatangkan dua pembicara, yaitu Adenanda Hadi seorang CEO Sida Tani (Ekosistem Desa dan Pertanian) perwakilan dari Creative HUB dan Ishaq Firdaus selaku CEO Kandang.in perwakilan dari Block71 Yogyakarta.

Sebelum mulai membahas inti dari diskusi, kedua pembicara menjelaskan masing-masing start up yang dinaunginya. “Sida Tani merupakan kolaborasi dua start up yaitu tani kepyar dan juga lokal dimana dua start up tersebut sama-sama corcern di bidang desa dan pertanian, akhirnya kami membentuk tim dan berkolaborasi bagaimana caranya untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di desa atau pertanian.

Kami menemukan ada permasalahan di ekosistem desa yaitu proses bisnis yang ada di desa tidak berjalan dengan baik, kami mencoba membuka jalan dari produk-produk desa untuk sampai ke tempat customer dengan cara yang mudah. Kami memulai dengan memberikan capacity building kepada petani dimana petani adalah ujung tombak bagi ekosistem desa agar berkembang menjadi sebuah ekosistem yang baik dengan suplai yang bagus. Kami memberikan fasilitas berupa fasilitas produksi untuk petani, capacity building, ekosistem bagi mereka untuk dapat berkarya dengan cara agro wisata dan juga ada seminar maupun pameran,” jelas Pak Ade dengan runtut.

Social impact start up berfokus pada bidang pertanian, peternakan, dan perikanan. Smart Kandang sendiri merupakan start up yang mengakomodasi proses peternakan ayam yang tadinya manual diganti dengan teknologi atau mesin agar mengurangi proses campur tangan manusia. Namun tetap harus berujung pada goals yang sama yaitu menyelesaikan masalah yang dialami oleh masyarakat, salah satunya kemiskinan,” ungkap Pak Ishaq yang samar-samar terdengar karena kendala jaringan.

Selain itu Pak Ade juga memaparkan cara menyiasati literasi teknologi dan keuangan di desa yg sedang dilakukan kerja sama. Menurut beliau, dibutuhkan pendekatan lebih personal kepada petani secara individu maupun kepada kelompok petani untuk mengetahui potensi produk mereka. “Kita perlu melakukan education dengan membantu agar hasil panen yang mereka miliki bisa dijual langsung ke pasar tidak harus ke tengkulak, bisa diolah bahan setengah jadi, atau siap konsumsi. Disitu juga diberikan capacity building agar mereka dapat melakukan hal tersebut dan juga meminjamkan fasilitas untuk produksi agar dapat mempraktikkan teori yang diberikan. Selain itu, kami juga menjalin networking, di DIY sendiri terjalin kerja sama antara 4 kabupaten, mereka saling support dan titip-menitip produk masing-masing,” ungkap Pak Ade.

Dalam hal ini, Pak Ishaq juga sependapat dengan Pak Ade. Pak Ishaq juga menambahkan bahwa pada dasarnya orientasi social impact start up tidak melulu mencari profit atau keuntungan, namun lebih memberi dampak positif untuk masyarakat dan melakukan pemberdayaan masyarakat. Objek pada social impact start up juga tidak melulu permasalahan umum dalam masyarakat.

Social impact tidak mlulu mengacu pada orang, tetapi juga problem sampah ataupun corona yang berkaitan dengan SDGs,” ujar Pak Ishaq. Setelah kedua pembicara selesai berdiskusi, moderator mempersilakan audiens untuk memberikan pertanyaan pada questions box yang sudah disediakan. Meskipun berbasis daring, sharing session kali ini tetap hidup dan berjalan sesuai rencana. Pada akhirnya, acara ini ditutup pada pukul 17.00 WIB. (/Wfr)