Sosial Development Talks #3: Agensi Perempuan pada Kelompok Rentan di Jakarta

Yogyakarta, 16 Juli 2020—Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PSdK) kembali menyelenggarakan acara sosial development talks (sodet) dengan tema diskusi mengenai agensi perempuan pada kelompok rentan di Jakarta. Pada kesempatan kali ini diskusi dimoderatori oleh Milda L.pinem, Ph.D. seorang dosen PSdK dan menghadirkan pembicara dari fakultas Hukum UGM, Sri Wiyanti Eddyono, Ph.D. Acara diskusi ini diselenggarakan secara daring via platform webex dan disiarkan secara langsung melalui platform youtube. Diskusi ini merupakan serial ketiga dari rangkaian acara diskusi Sodet yang telah diselenggarakan sejak bulan juni 2020.

Pada acara kali ini, materi diskusi merujuk pada buku women’s empowerment in Indonesia yang ditulis oleh pembicara. Dalam buku tersebut terdapat tujuh chapter pembahasan dan untuk acara kali ini dikhususkan pada topik studi mengenai agensi perempuan. Buku tersebut merupakan publikasi hasil riset yang dilakukan pembicara di suatu kampung informal yang ada di Jakarta, yaitu Kampung rawa. Dalam riset tersebut pembicara berusaha menghubungkan pentingnya konsep agensi perempuan sebagai bagian penting dalam suatu pemberdayaan perempuan.

Konsep agensi yang dibicarakan dalam diskusi ini merujuk pada teori yang disampaikan oleh dua pakar yaitu Anthony Giddens dan pandangan Borju. Selain itu, pembicara juga menjelaskan beberapa permasalahan utama yang ada di kampung rawa yaitu rentannya terjadi penggusuran. Karena situasi tersebut, masyarakat berkembang menjadi komunitas yang kritis dan memiliki strategi dalam menghadapi permasalahan dengan beberapa strategi diantaranya interaksi dengan NGO, bernegosiasi dengan partai politik, dan bernegosiasi dengan pemerintah daerah. Menariknya kemunculan strategi dan relasi-relasi tersebut secara keseluruhan diinisiasi oleh para perempuan di wilayah kampung rawa.

Memasuki akhir sesi diskusi pembicara berpesan bagi para peneliti yang melakukan riset sejenis perlu melihat bahwa isu agensi merupakan isu yang masih harus dikembangkan dan masih harus dilihat lebih dalam. Dalam hal ini, setiap orang pasti memiliki agensi yang berbeda-beda. Agensi menjadi topik yang penting untuk dilihat. Hal ini juga selaras dengan apa yang ia tulis dalam bukunya, pembicara menyampaikan bahwa dalam suatu praktik intervensi yang bertujuan untuk menguatkan komunitas pada realitanya justru sebaliknya dan justru melemahkan suatu komunitas. Oleh sebab itu, respon-respon berbeda dalam suatu agensi sangat penting untuk dikaji secara mendalam. (/Mdn)