Webinar CDC: Serba-serbi Manfaat Magang dan Persiapannya

Yogyakarta, 20 Juni 2020 – Magang merupakan sebuah kesempatan penting bagi para mahasiswa atau pelamar kerja untuk mempersiapkan diri sebelum terjun ke dunia pekerjaan. Melalui kegiatan magang, calon pelamar kerja bisa meningkatkan kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan, menjalin koneksi, serta memahami karakteristik perusahaan dan pekerjaan yang ditekuni.

Hal tersebut dibahas dalam Webinar Internship Preparation Tips and Guide yang diselenggarakan oleh Career Development Center (CDC) Fisipol UGM bersama Rizki Utami dari Klob sebagai pembicara (19/06). Klob merupakan media yang bertujuan membantu mahasiswa atau pelamar kerja meraih cita-cita dan mengejar profesi yang diinginkan. Klob memberikan akses informasi terkait perusahaan-perusahaan dan menyediakan berbagai fitur untuk membantu para pelamar kerja berkembang serta menemukan pekerjaan yang sesuai. Klob juga mendukung magang sebagai langkah awal yang tepat menuju dunia pekerjaan.

“Ibarat latihan menyetir, magang itu seperti mencoba berkendara di area komplek sebelum terjun ke jalanan yang macet dan ramai,” kata Rizki. Selain menjadi jembatan untuk mengenali dunia pekerjaan, magang juga bermanfaat untuk mengembangkan keterampilan. Menurut Rizki, keterampilan ketika bekerja itu sangat beragam dan bisa berupa hal-hal kecil, seperti keahlian penggunaan software atau kemampuan menyesuaikan diri dengan etika ketika menemui klien.

Sebaliknya, perusahaan bisa memanfaatkan masa magang untuk menilai kesiapan dan kecocokan calon pegawai tetap. Oleh karena itu, beberapa perusahaan mewajibkan magang sebagai bagian dari proses rekrutmen pegawai tetap.

Rizki memaparkan bahwa ada empat hal mendasar yang menjadi pertimbangan bagi perusahaan ketika menerima pegawai atau menempatkan pegawai di posisi baru. Yang pertama adalah pengetahuan (knowledge) baik secara formal maupun non formal, wawasan umum, serta latar belakang pendidikan. Yang kedua adalah karakteristik personal yang tidak terlihat secara langsung (attributes), misalnya tentang kegiatan atau pekerjaan apa yang disukai. Yang ketiga, perusahaan juga melihat latar belakang pengalaman (experiences).  “Pelamar dengan IPK tinggi tetapi tidak punya pengalaman akan sulit terpilih karena mereka biasanya membutuhkan waktu lebih untuk menyesuaikan diri di dunia pekerjaan,” kata Rizki.

Keempat, tentunya perusahaan akan mempertimbangkan kompetensi pelamar. Rizki menyebutkan kompetensi teknis yang dibutuhkan saat ini adalah komputasi dan computer science, pengolahan data, literasi digital atau penggunaan media sosial dengan tepat, menulis, serta bahasa inggris. Sementara itu, kompetensi non teknis terdiri atas keterampilan komunikasi dan menyusun informasi, kreativitas, kerja tim, pemikiran logis dan kritis, serta applied learning. Kompetensi-kompetensi ini bisa dikuasai dan mulai dibiasakan melalui kegiatan magang.

Menurut Rizki, memulai magang dengan kondisi clueless itu tidak masalah karena tujuan utama dari magang memang untuk mengenalkan dunia pekerjaan. Biasanya, perusahaan akan memaklumi atau memberikan pekerjaan yang tidak rumit bagi pegawai magang. Akan tetapi, jangan sampai berlebihan membuat masalah. Mencari tahu latar belakang perusahaan dan bidang yang ditekuni sebelum magang akan sangat membantu.

Rizki juga memberi beberapa tips bagi pemula, mulai dari memberanikan diri untuk mencoba. Setelah itu, pastikan mengirim lamaran magang dengan etika yang sesuai ke HRD perusahaan. Ketika mengirim e-mail, gunakan subjek dan badan e-mail yang padat tetapi menarik. Setelah diterima dan memulai magang, jangan ragu untuk bertanya ke atasan, inisiatif atau menawarkan bantuan, berteman dengan rekan kerja, serta melakukan pengamatan terhadap lingkungan pekerjaan.

Setelah periode magang selesai, pelamar bisa menentukan akan lanjut atau beralih ke perusahaan lain. Beberapa hal yang dipertimbangkan adalah gaji dan kesempatan yang ditawarkan (rewads), tugas-tugas (pekerjaan), visi dan misi perusahaan (purpose), lingkungan, serta karakteristik rekan-rekan kerja di perusahaan tersebut (people). Apabila tidak ingin melanjutkan bekerja, jangan langsung memutus hubungan dengan perusahaan. Koneksi yang terbangun bisa jadi bermanfaat untuk kepentingan pekerjaan ke depannya.

Persiapan dan praktik magang yang tepat bisa mengantarkan ke berbagai hal yang dibutuhkan saat bekerja nanti. Oleh karena itu, calon pekerja, terutama mahasiswa, diharapkan bisa merencanakan dan tidak menyia-nyiakan kesempatan magang untuk menyiapkan diri menuju dunia pekerjaan. (/Raf)