Megashift Sebut Hilirasi Sebagai Kunci Kemandirian Ekonomi di Indonesia

Yogyakarta, 6 Februari 2025 – Hilirisasi bahan baku industri telah menjadi fokus utama dalam pembangunan ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas dengan mengolah bahan mentah menjadi produk setengah jadi, yang kemudian diekspor. Hal tersebut disampaikan oleh Oktavianus Bima Saputra peneliti Departemen Ilmu Hubungan Internasional Fisipol UGM dalam tulisannya yang berjudul “Agenda Hilirisasi Indonesia: Kunci Negara Keluar dari Kutukan Sumber Daya?”. Tulisan ini menjelaskan bahwa Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah dan menciptakan industri pengolahan dalam negeri yang berkelanjutan melalui hilirisasi. 

Hilirisasi terbukti efektif, seperti yang terlihat dari peningkatan ekspor bijih nikel setelah pemerintah melarang ekspor bahan baku mentah pada 2020. Namun, kebijakan hilirisasi juga menghadapi tantangan, seperti perbenturan dengan negara maju yang menganggapnya sebagai proteksionisme. Meskipun demikian, hilirisasi berperan penting dalam mendorong kemandirian ekonomi Indonesia, menciptakan lapangan pekerjaan, serta membangun ekonomi yang lebih seimbang dan adil.

Artikel ini sejalan dengan capaian pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) poin ke-9 yang mengedepankan pembangunan industri yang inklusif, berkelanjutan, dan meningkatkan inovasi. Selengkapnya pembahasan tentang agenda hilirisasi dalam menciptakan kemandirian ekonomi negara dapat dibaca dan diakses melalui tautan berikut: https://megashift.fisipol.ugm.ac.id/2024/01/22/agenda-hilirisasi-indonesia-kunci-negara-keluar-dari-kutukan-sumber-daya/