Seremoni FISIPOL UGM bersama Pertamina Foundation Tutup Program Pemberdayaan Masyarakat Desa Pitu Ngawi

Ngawi, 23 Mei 2025—Program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi Masyarakat Desa Sekitar Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) melalui pendekatan ekonomi sirkular resmi ditutup dalam sebuah seremoni di Balai Desa Pitu, Kecamatan Getas, Kabupaten Ngawi, pada Jumat (23/5). Program yang berlangsung sejak Januari hingga Mei 2025 ini merupakan hasil kolaborasi antara Pertamina Foundation, FISIPOL UGM, dan Universitas Gadjah Mada.

Selama lima bulan pelaksanaan, program ini telah memberikan pelatihan keterampilan, pendampingan usaha lokal, pengelolaan limbah rumah tangga menjadi produk bernilai tambah, hingga pembentukan kelompok usaha masyarakat berbasis potensi lokal dan prinsip keberlanjutan.

Djarot Heru Santosa, Direktur Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat UGM, dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap berjalannya program, “Kami mengapresiasi semua pihak yang telah mendampingi, hasilnya sudah ada, tinggal melanjutkan agar berkelanjutan agar manfaatnya dapat terus dirasakan oleh warga sekitar.”

Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja sama, dan Alumni, Fina Itriyati juga menambahkan harapannya agar hasil dari program ini tidak hanya produk belaka, melainkan peningkatan kapasitas dari warga itu sendiri.

“Saya berharap tentunya dengan ini, network juga semakin berkembang, sehingga itu menjadi hal yang tidak ternilai dan bisa dirasakan kebermanfaatannya,” papar Fina.

Dalam seremoni penutupan program ini, dilaksanakan pula penyerahan sebanyak 40 ekor kambing betina dan
2 ekor kambing jantan kepada dua kelompok ternak, yaitu Kelompok Pertagama Jagawana dan Gemah Ripah dari Desa Pitu, sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan ekonomi masyarakat melalui kegiatan peternakan.

Perwakilan dari Pemerintah Desa Pitu, Khodam, menyampaikan apresiasi atas semangat pendampingan kepada warga dan bantuan dari UGM. Sementara pihak FISIPOL UGM menegaskan komitmen untuk terus berkontribusi dalam pembangunan masyarakat secara interdisipliner dan berkelanjutan.

“Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan berupa peningkatan kapasitas warga Pitu yang sudah diberdayakan sehingga mampu menghasilkan produk-produk yang luar biasa. Terima kasih juga karena sudah memberikan bantuan yang bisa bermanfaat untuk memberdayakan warga Pitu. Pemerintah desa tidak berhenti di sini, namun (akan) tetap ada pendampingan ke depannya,” tambah Khodam.

Penutupan ini diharapkan menjadi awal dari inisiatif serupa di masa depan, yang menekankan kemandirian, inovasi, dan pelestarian lingkungan demi kesejahteraan desa, terutama sebagai bagian dari komitmen FISIPOL UGM terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan yakni terkhusus pada poin ke-3 (kehidupan sehat dan sejahtera), poin ke-8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), poin ke-11 (kota dan pemukiman yang berkelanjutan), poin ke-12 (konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab), dan poin ke-17 (kemitraan untuk mencapai tujuan).