FISIPOL Tawarkan Peluang Kerja Sama Lanjutan Usai Kemensos RI Luluskan 1000 KPM di DIY

Yogyakarta, 17 Juli 2025─Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada tawarkan peluang kerja sama strategis kepada Kementerian Sosial Republik Indonesia  dalam rangka memperkuat dampak jangka panjang Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang mengikuti graduasi pada hari ini, Kamis (17/7), di Auditorium Grha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada. Para peserta graduasi berasal dari 5 (lima) kabupaten/kota yang ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah dinyatakan lulus kepesertaannya sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Program Berani Graduasi adalah inisiatif dari Kementerian Sosial RI yang bertujuan untuk mendorong Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada Program Keluarga Harapan (PKH) agar mampu keluar dari program tersebut setelah mereka mencapai kemandirian ekonomi. Program ini menekankan pada pemberdayaan KPM agar tidak lagi bergantung pada bantuan sosial dan mampu mandiri secara finansial.

Diawali dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Sosial dengan 16 (enam belas) Universitas di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D, dalam sambutannya menyampaikan bahwa upaya ini diharapkan dapat menjadi landasan untuk memperkuat kontribusi perguruan tinggi terhadap program-program sosial, secara khusus dalam percepatan penanganan kemiskinan melalui pendekatan ilmiah dan partisipatif.

“Universitas Gadjah Mada siap dalam waktu dekat ini akan segera menindaklanjuti bersama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) dan Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat (DPKM) untuk merealisasikan program percepatan penanganan kemiskinan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta,” lanjutnya.

Ditemui terpisah, Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fina Itriyati, M.A., Ph.D, turut menyatakan komitmen dan gagasan FISIPOL dalam upaya memperkuat dampak jangka panjang program bantuan sosial. Salah satunya yaitu memantau perkembangan para peserta graduasi dalam selang 5 (lima) tahun ke depan pasca graduasi.

“Seperti yang disampaikan Pak Dekan di pertemuan tadi, penting sekali agar graduasi ini tidak hanya sekadar seremonial saja. Nantinya setelah graduasi ini, mereka akan diberikan bantuan untuk usaha. FISIPOL mengusulkan agar ada longitudinal study (studi jangka panjang), yang mana kita bisa mengikuti kisah hidup mereka selama lima tahun setelah graduasi. Misalnya, kira-kira apa yang membuat mereka bertahan untuk dapat mandiri secara ekonomi? Ke depannya, kisah hidup ini bisa diikuti untuk rekomendasi program selanjutnya, kalau memang ada formula khusus yang lebih akurat dan berkelanjutan,” ucap Fina dalam wawancara.

Dengan pengalaman dalam riset sosial serta jejaring akademik yang luas, FISIPOL UGM siap menjadi mitra strategis Kemensos RI dalam merancang kebijakan dan program pemberdayaan sosial yang lebih berdampak, inklusif, dan berkelanjutan.