Kaji Isu Kemiskinan Menstruasi, Mahasiswa PSdK FISIPOL UGM Raih Penghargaan dalam Kompetisi FISIPOL 3MT 2025

Yogyakarta, 31 Oktober 2025—FISIPOL 3 Minutes Thesis (3MT) kembali umumkan pemenang dalam kompetisi tugas akhir terbaik pada tingkat sarjana. Penghargaan tugas akhir terbaik telah melalui serangkaian seleksi termasuk pada masing-masing departemen terkait. Adapun pemenang kompetisi FISIPOL 3MT telah diumumkan pada 19 September 2025 bersamaan dengan rangkaian acara Dies Natalis FISIPOL UGM ke-70. 

Pada tahun ini, pemenang kompetisi FISIPOL 3MT dan People Choice Awards diraih oleh Salsabila Laily Maulina dari Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PSdK). Salsabila atau yang akrab disapa Syabil, melakukan riset yang berjudul “Diskursus Alternatif Hak Kesehatan Menstruasi: Melihat Keterlibatan Biyung Indonesia dalam Permasalahan Kemiskinan Menstruasi melalui Advokasi Pembalut Kain”. Isu period poverty, bukan saja menyangkut permasalahan biologis, melainkan juga isu hak asasi manusia yang membutuhkan kebijakan inklusif. 

“Salah satu temuan menarik dalam riset saya adalah bahwa kemiskinan menstruasi (period poverty), bukan hanya persoalan keterbatasan akses terhadap produk menstruasi, tetapi juga persoalan pengetahyan, budaya, dan kekuasaan  yang membentuk cara masyarakat memandang menstruasi. Melalui studi terhadap praktik dan narasi Biyung Indonesia, saya menemukan bahwa advokasi pembalut kain bukan sekadar ajakan untuk beralih ke produk ramah lingkungan, melainkan juga upaya membangun kesadaran baru tentang kemandirian, keberlanjutan, dan hak atas kesehatan reproduksi perempuan,” jelas Syabil. 

Syabil juga mengaku bahwa Ia terinspirasi menulis topik penelitian tersebut ketika menjalani kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Syabil mengamati secara empiris di lapangan bagaimana keterbatasan perempuan, khususnya di Desa Gaura, terhadap akses sanitasi layak hingga stigma sosial tertentu yang menghambat kesejahteraan perempuan di sana. 

“Selama tinggal di Desa Gaura, saya menyaksikan berbagai keterbatasan yang dialami perempuan, mulai dari kurangnya akses terhadap sanitasi layak hingga stigma sosial yang membatasi mereka untuk menstruasi dengan sejahtera. Bahkan, beberapa remaja perempuan yang sedang menstruasi memilih untuk tidak berangkat ke sekolah. Pengalaman inilah yang membuat saya semakin tergerak untuk meneliti dan membahas isu kemiskinan menstruasi secara lebih mendalam melalui skripsi saya,” tutur Syabil. 

Kompetisi FISIPOL 3MT ini merupakan wadah untuk mendiseminasikan hasil riset mahasiswa kepada publik. Selain itu, dengan adanya kompetisi ini, dapat membuka ruang dialog untuk mendorong hasil karya ilmiah yang kuat secara akademik hingga memberikan dampak kepada masyarakat. 

“Selain dalam bentuk tulisan akademik, saya juga berharap melalui video singkat 3MT, pesan mengenai period poverty dapat menjangkau lebih banyak orang. Format tiga menit ini menjadi sarana efektif untuk memperkenalkan isu ini secara ringkas namun bermakna, sekaligus memberikan pemahaman yang lebih luas tentang hak kesehatan menstruasi bagi semua individu yang mengalami menstruasi,” pungkas Syabil.