First Intake Periods:
- Application Period: 28 January – 20 February 2019
- Admission Test: Saturday 23 February 2019
- Result Notification: Friday 1 March 2019
For further information about this program and admission procedures visit:
First Intake Periods:
For further information about this program and admission procedures visit:
Kamis (27/12), Digilib Café menyelenggarakan acara perayaan ulang tahunnya yang pertama bersama warga Fisipol UGM dan para customer.
Acara dimulai secara resmi sekitar pukul 11.30 WIB, namun para undangan telah memadati Digilib Café sejak pukul 11.00 WIB. Acara kemudian dibuka oleh Erwan Agus Purwanto selaku Dekan Fakultas Isipol yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Heliza selaku Kepala Cabang Bank Mandiri Fisipol UGM.
Dalam sambutan pembukaannya, Dekan Fisipol utamanya mengucapkan terimakasih kepada pihak Visitama dan Bank Mandiri yang berkontribusi besar dalam membangun Digilib Café. “Saya harap, Digilib Café dapat menjadi contoh bagi fakultas lain yang rencananya juga akan membangun fasilitas yang sama untuk mahasiswanya dan menjadi adik-adik baru dari Digilib Café,” ujarnya.
Yogyakarta, 6 Desember 2018 – ASEAN Studies Center (ASC) Fisipol UGM mengadakan diseminasi hasil riset bertajuk “From Indonesia To ASEAN: Lesson Learned From The Field” pada Kamis (6/12) di Ruang Seminar Timur Fisipol UGM.
Selain mempresentasikan hasil riset, Diseminasi ASC di penghujung tahun 2018 ini juga menghadirkan presentasi chapter buku yang berjudul Localizing SDGs: Assessing Indonesia’ s Compliance toward Global Goals.
Presentasi dibawakan oleh Karina Larasati Bhumiriyanto, peneliti ASC serta co-author dari buku Localizing SDGs: Assessing Indonesia’ s Compliance toward Global Goals yang ditulis oleh Dosen Hubungan Internasional, Dafri Agussalim,dkk yang dimoderatori oleh Harits Dwi Wiratma, Dosen Hubungan Internasional Univeristas Respati Yogyakarta.
Video yang diputar menceritakan mengenai Dusun Mlangi dan Masjid Pathok Negoro yang terletak di dalam Dusun Mlangi. Masjid Pathok Negoro sendiri merupakan masjid pathok negoro pertama di DIY yang dibangun oleh Kyai Nuriman, saudara dari Sri Sultan Hamengkubuwono I.
Masjid tersebut diperuntukkan untuk melakukan pendidikan dan pengajaran Islam ke masyarakat DIY. Masjid Pathok Negoro kemudian berkembang menjadi pusat kaderisasi dan pengadilan agama dari Keraton Yogyakarta. Suasana dalam masjid pun sangat identik dengan suasana Keraton.
Dalam diskusi ringan ini dibahas mengenai pengalaman dan kiprah dari masing-masing pembicara dalam mengikuti perlombaan dan turut serta mengatasi permasalahan sosial melalui mendirikan startup. Muhammad Rilo Nugroho sebagai co-founder dari Lomba Mahasiswa mengungkapkan mengenai kisahnya bermula dari kesulitan mencari sumber informasi perlombaan yang terpercaya dan aktual, hingga mengenai minimnya publikasi atas mahasiswa yang berprestasi dalam bidang perlombaan. Ia dan teman-temannya berusaha mengatasi masalah tersebut dengan mendirikan startup Lomba Mahasiswa, dimulai dengan membuat akun informasi lomba di Instagram dan kemudian juga via Official Account di LINE. Rilo menjelaskan bahwa mengikuti perlombaan atau membangun startup dan kemudian berprestasi itu tidak semudah yang dibayangkan, namun melalui proses dan kesabaran yang tinggi untuk akhirnya dapat memperoleh nilai yang positif baik bagi diri sendiri dan juga lingkungan sekitar. Tidak pernah menyerah adalah kata yang harus selalu dicamkan dalam berjuang dan tetap teguh mengobarkan semangat untuk terus berprestasi.
Hadza mengawali sesi dengan kisah menariknya ketika mendaftar beasiswa di Turki tersebut. Kondisinya yang bahkan belum melaksanakan seminar proposal skripsi serta masih sangat awam mengenai Turki, tidak meruntuhkan semangat “nekat” Hadza untuk mengikuti seleksi Türkiye Bursları kala itu.
“Saya mungkin tidak akan lolos, tetapi karena tengah meneliti mengenai politik Turki dalam skripsi saat itu, saya memutuskan untuk tetap mencoba,” kata Hadza.
Kekayaan sejarah, keramahan penduduk, keragaman perspektif dan cara pandang masyarakat yang menarik untuk diteliti, hingga kuliner yang lezat; merupakan beberapa alasan yang menurut Hadza, menjadikan Turki sebagai destinasi studi lanjutan yang patut dicoba. Belum lagi, tersedia banyak alternatif jalur yang dapat ditempuh agar bisa menuntut ilmu dan mendapatkan beasiswa di negara tersebut.
Yogyakarta, 28 November 2018—Vissia Ita Yulianto menjadi presenter pertama yang membawakan penelitian mengenai kasus’65 dari kacamata media baru. Youtube kemudian dipilih sebagai media yang dikaji dalam penelitiannya.
“Banyak narasi-narasi di luar narasi master mengenai kisah ‘65 yang kami temukan selama melakukan riset ini,” ujar Ita. Riset ini menggunakan pendekatan sosial memori yang lebih mengedepankan sisi emosi ketimbang fakta-fakta sejarah.
Dalam melakukan riset ini, tim ini menemukan penggunaan bahasa sebagai hal yang khas dalam topik ini. Banyak narasi-narasi yang disuarakan menggunakan bahasa-bahasa yang sengaja dimainkan dengan tujuan untuk menyuarakan ide narasi namun secara tidak langsung.
Agni Pratama membuka diskusi dengan memaparkan beberapa top skills pekerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Menurut Agni, salah satu skill yang tidak dapat diotomatisai adalah critical thinking.
“Perusahaan dapat dengan mudah mengotomatisasi metode kerja. Namun, satu hal yang harus dimiliki pacar pencari kerja adalah critical thinking, karena skill ini adalah murni skill yang dimiliki masing – masing tidak dapat dimesinkan,” kata Agni.
Menurut Agni, meningkatkan skill critical thinking dapat dilakukan dengan membaca baik dari sisi akademis yang kemudian diterjemahkan dalam membaca situasi sekitar.
Dalam penelitiannya, tim menelusuri berita-berita dalam reportase Kompas sejak tahun 1999 hingga 2017. Kompas sendiri dipilih karena merupakan media dengan basis massa nasional dan tidak pernah dicekal peredarannya oleh pemerintah.
Melalui pemberitaan Kompas, tim peneliti menemukan terdapat 13.524 tindak nirkekerasan yang dilakukan oleh berbagai lapisan elemen di Indonesia. “Hal ini berarti tindak nirkekerasan telah menjadi bagian dalam penyuaraan keluhan dan kepentingan masyarakat Indonesia terkait konflik sosial pasca Reformasi,” ungkap Ayu. Lebih lanjut, nirkekerasan turut membantu memperluas ruang antara cara-cara institusional dan formal dalam pelaksanaan demokrasi.
‘Kalau bisa bertahan hidup di Rusia maka kita akan bisa hidup di mana saja’, inilah kutipan dari Andrea Hirata, yang turut disetujui oleh Ina.
“Tantangan kuliah di Rusia itu bahasa dan cuaca,” ujar Ina. Sulitnya Bahasa Rusia merupakan tantangan tersendiri bagi para mahasiswa asing, beberapa diantaranya pulang atau mencari universitas di Rusia yang berbahasa inggris.
Bagi Ina, mempelajari Bahasa Rusia yang rumit membantunya dalam memahami banyak hal mulai dari akademik maupun kultur di Rusia. “Semakin rumit bahasa, semakin panjang sejarah suatu tempat. Tanpa keinginan belajar bahasanya, akan sulit paham sejarah Rusia,” ujar Ina.