Masalahnya, banyak organisasi/korporasi terkadang gaduh saat krisis terjadi dan membuat situasi menjadi tidak menentu bahkan semakin parah. Hal itu dikarenakan waktu yang ada justru dihabiskan untuk menyusun rencana dan aksi-aksi ketika krisis sudah terjadi. Maka dari itu, fase pra-krisis menjadi sangat penting di mana kita ada dalam situasi yang alert (selalu siap) dengan situasi krisis.
“Proses pra-krisis itu idealnya adalah bagaimana kita bisa memanajemen isu setiap hari dengan melakukan issue monitoring, media monitoring, dan social listening. Itu sebenarnya navigasi kita untuk bisa mengidentifikasi kapan kira-kira akan terjadi krisis,” tutur Adita Irawati.