Yogyakarta, 13 Maret 2021 – Rakyan Sekar Kinanthi, mahaiswa PSdK Fisipol UGM angkatan 2018 berhasil meraih prestasi pada Asian English Olympics (AEO) 2021 yaitu 6th Main Best Speaker. Ajang tersebut ia ikuti bersama rekannya, Matthew Pungga Cornelius Nathanael Gulton, mahasiswa fakultas Teknik yang meraih 8th Main Best Speaker. AEO yang diselenggarakan oleh Universitas Bina Nusantara ini merupakan lomba debat parlementer dengan sistem British Parliamentary. Dengan diikuti oleh 94 tim dari berbagai universitas di Asia, termasuk diantaranya berasal dari Korea Selatan, Cina, Jepang, Vietnam, Filipina, serta Malaysia.
Pojok Fisipol
Yogyakarta, 29 Januari 2020—Pandemi COVID-19 menyebabkan berbagai fasilitas Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM mengalami penyesuaian. Tidak terkecuali layanan perpustakaan di Fisipol. Baik perpustakaan cetak yang terletak di gedung Perpustakaan Pusat UGM maupun perpustakaan digital atau yang kerap dikenal dengan Digital Library (DIGILIB) Fisipol. Pada Selasa (28-01) Media Fisipol mewawancara Yuli Hesti Wahyuningsih. S.IP., Koordinator Perpustakaan Fisipol untuk berbincang mengenai penyesuaian layanan Perpustakaan Fisipol.
Dengan mengusung tema “Preserve the liberty, advance the prosperity,” Andy mengambil topik yang cukup menjadi pokok bahasan utama mengenai council historical crisis yaitu afghan soviet war di tahun 1980. Ada beban sekaligus keuntungan yang Andy dapatkan dalam topik tersebut. Di satu sisi, topik yang ia ambil membuatnya menjadi pusat diskusi. Namun, di sisi lain, hal tersebut juga membuatnya bisa mendominasi. Selama proses perlombaan tersebut, Andy mengaku cukup asik karena bisa bertemu banyak orang. “Karna dari awal memang pengin fun aja debating and negotiating, jadi award adalah salah satu bonus buat aku personal,” pungkasnya.
“Setiap orang punya waktu 24 jam sehari dan itu tergantung diri kita sendiri mau dihabiskan buat apa” tutur Satria. Satria merupakan mahasiswa Departemen Politik Pemerintahan Fisipol UGM angkatan 2018 yang belum lama ini menjuarai kompetisi podcast nasional sebagai juara ketiga. Kompetisi ini diadakan oleh sekolah vokasi IPB yang mengangkat tema mengenai lingkungan. Dalam podcastnya satria memilih tema mengenai sampah, dan ternyata berhasil membawanya menjadi juara dalam perlombaan tersebut.
Satria mengungkapkan bahwa ketertarikannya dalam dunia podcast diawali dari sekedar hobi yang ia tekuni sejak kelas 11 SMA. Menurutnya, bentuk podcast yang portable, aksesnya mudah dan personal memiliki daya tarik sendiri baginya. Selain itu, satria juga mengikuti perkembangan podcast sudah sejak lama “Dulu podcast itu personal, orang membawa keresahannya sendiri lalu diceritakan dalam podcast itu. Kalau sekarang agak beda ya, misal seperti podcast Raditya Dika yang sekarang terkenal itu kan mengundang orang, jadi lebih soal argumen orang lain gitu” tuturnya. Dari hobi mendengarkan tersebut satria mulai berani mencoba membuat podcasntnya sendiri. Sekedar dengan belajar otodidak bagaimana membuka perbincangan, lalu soal closing dan soal bagaimana membuat pembicaraan tidak membosankan, menjadi perkembangan sedikit demi sedikit seiring perjalanan waktu.
“Kalau sekarang ini kita gak mau menjalani dan mensyukuri proses yang ada di depan kita, yaudah tinggalin aja kata suksesnya,” tutur Emma Millania Kartini. Emma merupakan Mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi FISIPOL UGM tahun 2018 yang belum lama menjuarai Kejuaraan Tenis Meja Internasional di Malaysia bersama Tim Tenis Meja UGM. Gadis yang baru genap berusia 20 tahun pada 3 September tersebut menceritakan kembali bagaimana perjalanan dan proses panjangnya menuju berbagai kejuaraan dan prestasi yang telah dia raih. Emma mengaku sejak bangku sekolah dasar telah diperkenalkan olahraga tenis meja oleh Ayahnya.
Adanya pagebluk Corona yang cukup lama mengakibatkan sejumlah industri kedatangan paceklik, tak terkecuali industri perfilman Indonesia. Imbas pandemi yang menyerang segenap sektor ini turut menghantam hebat jaringan bioskop sebagai layanan utama pemutaran film. Sejak 23 Maret 2020, Pemprov DKI Jakarta menonaktifkan operasional jaringan bioskop terbesar di Indonesia, Cinema XXI, untuk mendukung gerakan PSBB (Ardanareswari, 2020). Rencana awal penutupan sementara selama dua pekan berakhir diperpanjang sampai batas waktu yang tidak disebutkan seiring dengan situasi yang belum kondusif. Bahkan, hingga detik ini bioskop tak kunjung mendapat lampu hijau untuk membuka gerainya. Beberapa kali pembatalan izin pembukaan terpaksa dilakukan untuk mencegah penyebaran virus yang semakin meningkat. Akibatnya, penayangan dan promosi sejumlah film tanah air tertunda. Proses produksi pun banyak yang ditangguhkan tanpa kejelasan waktu kapan dilanjutkan.
Meluasnya Pandemi Covid-19 di Indonesia, memicu berbagai masalah dalam berbagai sektor. Dalam hal ini, berbagai kegiatan yang biasa dilakukan secara luring, kini harus beradaptasi dengan sistem daring. Bidang riset dan penelitian juga turut terganggu dengan merebaknya pandemi ini, berbagai riset lapangan yang sebelumnya dilakukan secara langsung, kini perlu meminimalisasi interaksi fisik antara peneliti dengan responden.
Situasi pandemi dan metode penelitian alternatif
Aspek kesehatan dan keselamatan saat pandemi menjadi prioritas setiap individu, tidak terkecuali mahasiswa. Terbatasnya ruang gerak, kesulitan keluar rumah, dan ketatnya berbagai aturan kesehatan menjadi pemicu kegalauan para mahasiswa semester akhir yang sedang mengerjakan skripsi. Secara umum, situasi pandemi telah menyebabkan kesulitan nagi mahasiswa dalam melakukan kegiatan penelitian lapangan atau riset kualitatif secara fisik seperti wawancara dan observasi. Padahal, jika melihat situasi saat ini rata-rata metode penlitian mahasiswa S1 khusunya departemen politik-pemerintahan adalah penelitian kualitatif lapangan dengan sumber data primer (Savirani, 2020).
Hingga saat ini (29/08), pandemi Covid-19 masih meradang di Indonesia. Menurut situs resmi World Health Organization (WHO), Covid-19 bisa menular melalui percikan (droplets) dari saluran pernapasan (hidung atau mulut) seseorang yang sudah terinfeksi. Oleh karena itu, masyarakat dituntut untuk membatasi interaksi secara fisik dengan orang lain serta menaati protokol kesehatan secara ketat, seperti menjaga jarak, menggunakan masker, dan menghindari kerumunan.
Tuntutan ini tentu memengaruhi berbagai bidang, termasuk perkuliahan dan kegiatan mahasiswa. Mahasiswa erat dengan kegiatan berkumpul yang melibatkan interaksi secara fisik, misalnya selama pembelajaran di kelas, kegiatan organisasi, atau sekadar menghabiskan waktu bersama teman. Kini, berbagai aktivitas yang rutin dilaksanakan terpaksa harus menyesuaikan protokol kesehatan atau ditiadakan demi keselamatan bersama.
Muda, peduli, dan penuh keinginan untuk berkontribusi terhadap para pembelajar adalah kata yang tepat untuk menggambarkan sosok inisiator atas berdirinya Forum Berkarya, Hani Aganta. Mahasiswi Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik (MKP), FISIPOL, UGM yang hendak menempuh semester lima ini mendirikan Forum Berkarya sebagai wujud keinginannya membantu para pembelajar atau generasi muda untuk dapat meraih mimpi dan cita-cita melalui Youth Empowerment Platform yang dibuatnya. Forum Berkarya yang dibentuk oleh Hani ini juga dibantu oleh keempat temannya yang juga merupakan Mahasiswa/i MKP yang terdiri atas Ilham Dawi Gumilang (Divisi Acara), Dinda Whitney (Divisi Internal), Lusiana Ganura (Sekretaris), dan Alia Raihana Nugroho (Bendahara dan Divisi Media). Uniknya lagi, mimpi untuk mendirikan Forum Berkarya ini sebenarnya sudah dirancang Hani sejak duduk di bangku SMA. Hingga akhirnya, baru terealisasikan, tepatnya di akhir bulan Juni pada tahun 2020 ini. Dengan membawa nilai-nilai positif, Forum Berkarya yang didesain khusus untuk anak muda ini, memiliki berbagai program edukatif dan informatif.
Kuliah Kerja Nyata Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM Periode 2 tahun 2020 sudah memasuki minggu terakhir. Berbeda dari sebelumnya, KKN kali ini dilaksanakan secara daring karena pandemi COVID-19. Selama tujuh minggu terhitung sejak 29 Juni hingga 18 Agustus 2020, mahasiswa setidaknya harus melakukan kegiatan pengabdian dengan jumlah jam kerja efektif paling sedikit 288 jam. Hal ini diatur dalam Keputusan Rektor Nomor 96/UN1.0/KPT/HUKOR/2020 Tentang Penyelenggaraan KKN-PPM UGM 2020.