Yogyakarta, 6 Februari 2025 ─ Dosen Departemen PSdK, Tauchid Komara Yuda dan kolega publikasikan jurnal yang berjudul, “The Anthropocene rift and social policy – rethinking ontological and epistemological perspectives”. Diterbitkan oleh Emerald Insight, artikel ini membahas bagaimana perdebatan tentang Antroposen berkembang dalam pemahaman dan praktik kebijakan sosial dan bagaimana perdebatan tersebut menantang premis inti dalam model ketergantungan jalur yang menjadi dasar penjelasan proses kebijakan.
Temuan singkat dalam artikel ini, yakni krisis Antroposen dicirikan oleh masalah sosial-ekologis yang terus berkembang yang tidak memiliki titik referensi tetap untuk mengakhirinya. Namun, secara global, keputusan kebijakan sosial tetap terikat oleh praktik konvensional dan cara berpikir yang dikembangkan dalam model kelembagaan yang statis dan berorientasi pada ketergantungan jalur. Model dan praktik ini mengabaikan “dunia non-manusia”, yang telah menjadi ancaman utama bagi peradaban manusia dan lembaganya. Sebagai penangkal hegemoni wacana, artikel ini menyajikan ontologi dan epistemologi alternatif yang dapat menavigasi ketidakpastian dan relasionalitas sosial-ekologis, terutama terkait dengan gagasan situasional jalur yang diusulkan. Artikel ini juga menekankan perlunya tata kelola produksi bersama yang melibatkan kolaborasi yang bermakna di antara berbagai pemangku kepentingan dalam pembuatan kebijakan.
Artikel ini berkontribusi dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan poin ke-4, yakni Pendidikan Berkualitas.
Selengkapnya, jurnal dapat diakses pada Emerald Insight melalui tautan berikut: https://doi.org/10.1108/IJSSP-11-2024-0576