Senyumkita Foundation Tekankan Pentingnya Leadership untuk Menciptakan Langkah Berdampak

Yogyakarta, 30 September 2025—Career Development Center (CDC), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada berkolaborasi dengan Senyumkita Foundation menggelar webinar karir bertajuk “Internship Unlocked: The Teamwork and Leadership Formula”. Webinar ini dilaksanakan pada Jumat (26/9) dengan mengundang Dwi Wahyu Arif Nugroho selaku Founder & Chairman Senyumkita Foundation.

Arif merupakan alumni Psikologi UGM yang memiliki inisiatif besar untuk menciptakan program pemberdayaan masyarakat dan mengurangi kesenjangan. Dari keinginan tersebut, lahirlah Senyumkita Foundation sebagai lembaga sosial yang berfokus pada pendidikan dan pemberdayaan pemuda. Lembaga ini menaungi puluhan anak yatim, dhuafa, dan difabel untuk mendapatkan akses pendidikan dan kehidupan yang layak. “Jadi fokus kita memang pendidikan ya. Kita usahakan agar setiap kalangan punya akses terhadap pendidikan, terutama anak muda,” ucapnya.

Senyumkita Foundation telah memiliki sejumlah program unggulan, yakni Lembaga Kesejahteraan Sosial atau panti yang menjadi tempat tinggal anak-anak, kemudian program seni budaya bernama SETIA, dan yang ketiga adalah program SETARA. Disampaikan Arif, Senyumkita Foundation tidak bisa berdiri sendiri tanpa berkolaborasi dengan pihak lain. Maka dari itu, lembaga ini membuka kesempatan bekerja sama dengan pihak manapun, termasuk instansi pemerintah seperti Dinas Sosial dan Kementerian Kebudayaan. 

Kerja sama ini tentunya tidak hanya untuk meningkatkan program-program pemberdayana masyarakat, namun juga memberikan knowledge sharing antar lembaga. Bahwa sebuah langkah besar tidak bisa dilakukan sendiri. Perlu adanya kerja sama yang memperkuat komitmen untuk membangun anak-anak bangsa. Oleh karena itu, Arif dalam pelaksanaan program-program Senyumkita Foundation juga membuka kesempatan bagi anak muda untuk menjadi relawan. 

“Memang tujuan kita kan untuk memberdayakan penerima manfaat. Tapi kita juga mengajak anak-anak muda seperti mahasiswa untuk tahu prakteknya. Bagaimana bisa berkontribusi,” tutur Arif. Selain pengalaman yang akan didapat, lembaga Senyumkita Foundation juga membuat program unggulan manfaat bagi relawan. Beberapa di antaranya adalah dua program beasiswa relawan, program seni & budaya, serta program khusus bulan Ramadan. Semata-mata dilakukan untuk terus memotivasi anak muda agar mau terus berkontribusi.

Senyumkita Foundation memiliki nilai-nilai yang ingin dibentuk bagi para muda-mudinya, salah satunya adalah teamwork dan leadership. “Dengan program magang dan relawan, mahasiswa akan terlibat dalam tim lintas latar belakang. Bisa menjadi miniatur dunia kerja, sehingga membentuk pribadi yang toleran dan adaptif,” ucap Arif. Ia menekankan juga pada peran teamwork melalui komunikasi dan koordinasi yang baik. Lebih penting lagi, ia melanjutkan leadership perlu dimiliki oleh anak muda.

Menurut Arif, kepemimpinan atau leadership tidak akan terbentuk tanpa praktik langsung dan interaksi dengan tim. Terutama dalam sebuah tim yang memiliki keragaman latar belakang pada anggotanya, akan banyak perbedaan yang muncul. Peran pemimpin tidak hanya mengarahkan tim agar menjadi produktif, namun juga mengatasi masalah-masalah yang muncul antar anggota. Dan di sinilah anak muda bisa melatih soft-skill tersebut.

Kolaborasi CDC Fisipol UGM dengan Senyumkita Foundation menghadirkan diskusi interaksi yang bermanfaat bagi mahasiswa. Tidak hanya sebagai bekal sebelum memulai jenjang karir, webinar ini juga memberikan inspirasi dan motivasi untuk menciptakan kontribusi yang berdampak bagi masyarakat. (/tsy)