Pos oleh :

fisipol

Sarasehan Pengelolaan Pembelajaran Daring FISIPOL UGM

Yogyakarta, 19 Januari 2021—Sudah 10 bulan sejak pembelajaran luring beralih menjadi daring. Pandemi COVID-19 yang menyerang secara tiba-tiba membuat format pembelajaran daring diselenggarakan atas alasan urgensi. Namun, situasi yang tak kunjung membaik pun akhirnya menyebabkan perpanjangan pelaksanaan pembelajaran daring, yang kemudian dilaksanakan secara lebih terarah. Transisi dari pembelajaran luring menuju daring mendadak, dan kemudian diteruskan dengan daring terencana, pasti diiringi dengan berbagai kisah, baik dari kacamata mahasiswa maupun dosen. Hal inilah yang berusaha dibagikan oleh keenam narasumber dari seluruh departemen di FISIPOL dalam Sarasehan Pengalaman Mengelola Pembelajaran Daring.Acara berbentuk gelar wicara sederhana yang diselenggarakan Unit Inovasi Akademik FISIPOL ini berusaha mengulik pengalaman pengelolaan pembelajaran daring dari tiap-tiap departemen melalui para narasumbernya. Terutama, dalam melihat pengalaman yang tadinya gagap dan kaget dengan format daring, kemudian beralih menjadi perencanaan matang dan persiapan berbagai rupa dalam pelaksanaan pembelajaran daring. Para pembicara menyampaikan bahwa kegagapan dalam menghadapi perkuliahan daring tidak hanya dihadapi mahasiswa, tetapi juga dosen. Hal ini pun menjadi tantangan tersendiri. Seperti yang disampaikan oleh Wahyu Kustiningsih, dosen Departemen Sosiologi.

Sosiologi sendiri awalnya menyerahkan proses pembelajaran daring ke tim pengajar, sementara prodi tidak memberikan kontrol sama sekali karena belum memiliki kesiapan dan pengalaman dalam mengelola pembelajaran daring. Namun, begitu memasuki semester berikutnya, dengan perencanaan yang lebih matang, program studi S1 Sosiologi memfasilitasi banyak hal: mulai dari SOP, hearing, dan evaluasi lanjutan. Hal yang serupa juga disampaikan oleh perwakilan departemen lainnya. Namun, yang membedakan antara satu prodi dengan prodi lainnya adalah karakter pendekatannya. read more

Membincang Publikasi Terbaru ASC: ASC Monograph 2020

Yogyakarta, 19 Januari 2021—ASEAN Studies Center baru saja merilis publikasi terbarunya, yaitu ASC Monograph 2020 “Small States, Strong Societies: Essays On COVID-19 Responses In Southeast Asia”. Publikasi ini lahir setelah melihat respons negara-negara ASEAN terhadap pandemi COVID-19 di tingkat nasional menunjukkan disparitas yang besar antar negara. Disparitas ini dapat terlihat dari tingkat kematian, jumlah infeksi harian, juga pendekatan kebijakan dalam menanggapi pandemi COVID-19 di semua negara anggota ASEAN. Beberapa negara telah mengambil langkah-langkah kebijakan yang proaktif dan ketat untuk meratakan kurva—dengan mengikuti pertimbangan epidemiologi yang tepat, tetapi pada saat yang sama beberapa negara lain justru menyangkal ancaman virus karena takut akan dampak ekonomi yang merugikan. Melalui tujuh esai yang terdapat di dalamnya, pertanyaan mengenai “apa yang menjelaskan pendekatan dan hasil berbeda dalam tanggapan COVID-19 di negara-negara anggota ASEAN, dan apa yang telah dilakukan oleh ASEAN dan negara anggotanya untuk mengatasi masalah pandemi global ini secara efektif?” berusaha diungkap oleh ASC Monograph 2020, dan dibahas lebih mendalam melalui Bincang ASEAN pertama di 2021. Bertajuk sama seperti monograf, yaitu “Small States, Strong Societies: Essays On COVID-19 Responses In Southeast Asia”, Bincang Asean menghadirkan para kontributor dan editor dari ASC Monograph 2020, Bincang ASEAN berupaya untuk mengulik isu-isu yang dibahas dalam monograf tersebut secara lebih mendalam.

Masing-masing bab atau esai dalam monograf ini diwakilkan oleh satu kontributor, secara berurutan: Ahmad Rizky M. Umar, Fauzia Gustarina Cempaka Timur, Filasafia Marsya Ma’rifat, Novriest Umbu Walangara Nau, Saidatul Nadia Abd Aziz, Andhini Citra Pertiwi, dan Tunggul Wicaksono. Pada awal acara, tiap kontributor yang hadir diberikan kesempatan oleh sang moderator—yang juga adalah perwakilan kontributor untuk esai ketujuh, Tunggul Wicaksono—untuk menceritakan secara singkat tetapi tetap mendalam mengenai esai yang mereka tulis, baik dari latar belakang penulisan esai tersebut, hingga metode dan temuan yang dihasilkan. read more

Digitalk #45: Elevating Talent Management Through Technology Inovation

Yogyakarta, 15 Januari 2021—Center for Digital Society (CfDS) Fisipol UGM kembali menyelengggaralan digitalk ke 45 dengan menghadirkan pembicara dari Bukit Vista. Pada diskusi kali ini, CfDS mengangkat tema mengenai upaya meningkatkan bakat dengan inovasi teknologi manajemen. Diskusi ini cukup menarik karena pembicara dari Bukit Vista Sendiri adalah CEO, Jing Cho Yang dan HRD Bukit Vista yaitu Kharisma G. Arafani. Diskusi ini dimoderatori oleh Paska Darmawan dan diselenggarakan secara daring  melalui channel youtube CfDS UGM. Untuk mengikuti acara ini, peserta harus registrasi terlebih dahulu melalui link pendaftaran yang telah dibagikan beberapa hari sebelumnya. read more

Membedah PKM dan PIMNAS Bersama Juri dan Peraih Medali PIMNAS 33

Yogyakarta, 11 Januari 2021—Universitas Gadjah Mada kembali meraih gelar Juara Umum pada kompetisi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional atau PIMNAS ke-33 yang diselenggarakan pada November lalu. Berbagai medali untuk tiap bidang PKM diraih oleh banyak tim dari beragam fakultas, termasuk salah satunya dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Tidak hanya aktif sebagai peserta, tetapi perwakilan dari FISIPOL pun ada yang turut berpartisipasi sebagai juri dalam PIMNAS ke-33. Pengalaman menghadapi PIMNAS dan PKM dalam dua sudut pandang yang berbeda inilah yang berusaha disampaikan dalam “Bedah PKM 2021 + Sharing Pemenang PIMNAS 33” yang diadakan oleh Student Research and Creative Center (SRCC) FISIPOL UGM. Sebagaimana tajuknya, selain menghadirkan Dr. Hempri Suyatna selaku Juri PIMNAS ke-33, acara yang diselenggarakan melalui Zoom Meeting ini juga menghadirkan beberapa peraih medali dalam PIMNAS dari FISIPOL, antara lain Nurul Qomariyah, Farah Fattatin, dan Intan Nisaaul.Dalam materinya, Dr. Hempri membedah tiap-tiap aspek penting bagi peserta yang terdapat dalam seluruh tahapan persiapan dan pelaksanaan PIMNAS, seperti cakupan PKM itu sendiri—mulai dari sistematika penulisan, luaran, kriteria pengusulan, hingga penilaian, kemudian hal-hal yang harus diperhatikan, kesalahan-kesalahan yang sering terjadi, serta data pemenang dari tiap bidang PKM. Tidak lupa pula, Dr. Hempri memberikan contoh nyata dari tiap poin pemaparannya untuk memperjelas materinya.

Pengalaman-pengalaman yang dibagikan oleh para peraih medali di PIMNAS pun menambah komprehensif wawasan yang didapat peserta acara. Apalagi, pengalaman-pengalaman ini merupakan hal-hal yang benar-benar dialami oleh para peraih medali, sehingga sangat sesuai dengan kondisi nyata di lapangan—situasi yang dihadapi oleh para calon peserta PKM. Contohnya terkait dengan penentuan ide, Intan membagikan kisahnya mengenai proses pemilihan ide PKM-PSH yang ia gagas, seperti mempertimbangkan ketertarikan personal dan menambahkan unsur-unsur kreativitas atau berbeda dari biasanya dalam melihat isu yang ia angkat. read more

FISIPOL UGM ASEAN +1 Scholarship Program (FIAS) Tahun 2021

FISIPOL UGM ASEAN +1 Scholarship Program (FIAS) is a fully-funded scholarship for high school graduates across ASEAN countries (except Indonesia) and Timor Leste who wish to broaden their knowledge in social and political science with the International Undergraduate Program in FISIPOL. Six scholarships are available for eligible students across three departments: – Department of International Relations   hi.fisipol.ugm.ac.id/iup – Department of Public Policy and Management   mkp.fisipol.ugm.ac.id/about-us-2/ – Department of Communication Science   fisipol.ugm.ac.id/iup-communication =&0=&: – Citizen of ASEAN member countries (excl. Indonesia) and Timor Leste. – Be no more than 20 years of age at the time of application. =&1=&: – Pass Photo with red background. – Copy of Passport. – Most recent Graduate Certificate and/or most recent Academic Transcript from 1st to 5th Semester. – Essay related to the relevant program. – CV and Motivational Letter (please upload as one pdf file). – English proficiency test (score at least 550 for TOEFL or 6.0 for IELTS or equivalence). – Health certificate =&2=&: – Registration Period: 11 January – 8 February 2021 – Shortlisted Candidates Announcement: 17 February 2021 – Interview for Shortlisted Candidates: 19 February 2021 – Announcement: 28 February 2021 File lengkap dapat diunduh lewat pranala berikut FIAS Timeline FIAS Guideline

Malam Penghargaan dan Upacara Penutup Kelas Kewirausahaan Sosial Batch 2

Yogyakarta, 26 Desember 2020—Kelas Kewirausahaan Sosial UGM semester ini akhirnya sampai pada ujung penyelenggaraan. Sebagai penutup dari rangkaian perkuliahan yang sudah diselenggarakan selama satu semester, Kewirausahaan Sosial UGM mengadakan malam penghargaan dan upacara penutup (awarding night dan closing ceremony). Masih bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Pusat Inovasi Akademik UGM, serta Telkom Indonesia, acara yang dipandu oleh Alit Jabangbayi ini diselenggarakan secara virtual melalui kanal Youtube Kewirausahaan Sosial.Dalam acara penutup penyelenggaraan kelas Kewirausahaan Sosial ini, turut ditampilkan cuplikan-cuplikan kegiatan kelas Kewirausahaan Sosial yang sudah lalu. Sebelum memasuki bagian inti, acara menampilkan penyampaian kesan dan pesan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam kelas Kewirausahaan Sosial, baik dari perwakilan peserta maupun penyelenggara kelas.

“Belajar langsung dari mitra industri tentu sangat melengkapi ilmu-ilmu yang telah saya dapatkan di bangku perkuliahan. Keduanya sangat mungkin beriringan tanpa harus mengabaikan satu sama lain,” ucap salah satu peserta kelas Kewirausahaan Sosial yang berkesempatan menyampaikan pesan dan kesannya melalui video yang ia buat dalam acara Malam Penghargaan dan Upacara Penutup ini.

Selaku dosen pengampu sekaligus dewan penasihat kelas Kewirausahaan Sosial UGM, Bayu Dardias mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi seluruh mitra dan pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan kelas. Bayu juga menyebutkan satu persatu dosen pengampu dari tiap-tiap mitra dalam ucapan terima kasihnya. Tidak hanya Bayu, perwakilan dari mitra penyelenggara kelas Kewirausahaan Sosial—Telkom Indonesia, turut menyampaikan pesan dan kesannya. Inisiator dari kelas Kewirausahaan Sosial—Pratikno, Menteri Sekretaris Negara, pun ikut memberikan ucapan terima kasih serta menggambarkan sedikit tujuan dari penyelenggaraan kelas Kewirausahaan Sosial. read more

#SMALLTALK: Kenapa Startup Bisa Gagal?

Yogyakarta, 12 Desember 2020—Fisipol Creative Hub bekerja sama dengan BRI Work dalam menyelenggarakan program #SMALLTALK pada Sabtu sore (12/12). Topik yang diangkat pada kesempatan kali ini adalah “Kenapa Startup Bisa Gagal?”. Menghadirkan pembicara Pramudya R.Gemilang, sebagai Managing Director Nabata Technology dan Head of Content LP3I, serta Co-founder @rashifindonesia. Acara berlangsung melalui Instagram Live pada pukul 16.00-17.00 WIB.

Perbincangan diawali Gilang dengan menceritakan pengalamannya di dunia start up. Ini adalah tahun kelima dirinya menjadi entrepreneur. Ia mengaku pada awalnya fokus di bidang kepenulisan, fotografi, kemudian berkembang ke arah digital marketing agency. Sejak tahun 2015 bergelut, menurutnya di era digital sekarang ini sedang marak digital marketing agency dimana-mana. Selama pandemi pun, Gilang mengaku tetap bisa survive akibat adanya teknologi. read more

Perilisan Buku Virtual “Menenun Asa Sejati Desa” Milik YouSure

Yogyakarta, 12 Desember 2020—Melalui kanal Youtube resminya, Youth Studies Center FISIPOL UGM melakukan peluncuran buku “Menenun Asa Sejatidesa” secara virtual. Acara ini merupakan puncak dari rangkaian proyek kerja sama antara YouSure FISIPOL UGM dengan Bappeda Sleman dan Kelompok Tenun Sejatidesa. Diselenggarakan pukul 15.00 WIB, peluncuran buku ini turut menayangkan film dokumenter kolaborasi bertajuk “Merajut Narasi Tenun Lokal di Dusun Sejatidesa”.

Proyek ini, baik buku dan film dokumenter, berupaya memotret salah satu kekayaan budaya Yogyakarta, yaitu tenun. Dalam buku hasil karya tujuh penulis ini—Oki Rahadianto Sutopo, Eka Zuni Lusi Astuti, Anindityo Dwiprakoso, Rina Satriani, R.A Magdalena Putri K, Arya Malik Nurrizky, dan Fatima Gita Elhasni, diceritakan sejarah tenun, proses pembuatan tenun dari awal higga menjadi produk-produk turunannya, hingga kondisi dan relevansi tenun dengan perkembangan zaman. Dalam membahas relevansi tenun sebagai produk budaya lokal dengan perkembangan zaman, proyek ini berusaha mengulik partisipasi kaum muda dalam menghidupkan tenun dengan inovasi-inovasi yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Di sini, kaum muda tidak hanya menghidupi tenun dengan menjadi konsumen tetapi sebagai produsen juga. Buku ini terdiri atas lima bagian besar: prolog, bagian 1, 2, 3, dan epilog. read more

Melihat Isu Migrasi Ilegal dalam Film “Rawuh; Ora Melu Gawe”: Penayangan Film dan Bincang ASEAN x IOM

Yogyakarta, 11 Desember 2020—ASEAN Studies Center FISIPOL UGM bekerja sama dengan IOM Indonesia, terkhusus IOM Semarang, mengadakan penayangan dan diskusi film “Rawuh; Ora Melu Gawe” karya Agung Kurniawan. Film ini merupakan hasil kolaborasi Program Studi Televisi dan Film Universitas Jember bersama Empatbelas Project yang secara implisit menggambarkan isu pekerja migran Indonesia.

Dibawakan dengan bahasa Jawa penuh, film ini bercerita mengenai seorang makelar sapi materialistik bernama Jumarno yang hobi memamerkan kesuksesan anak sulungnya—Zainu, yang akan pulang pada momen lebaran setelah dua tahun lebih menjadi TKI di Malaysia—pada warga. Jumarno dan istri mengadakan syukuran besar-besaran di rumahnya dengan penuh kesombongan, padahal mereka sedang terkena masalah keuangan. Namun, ternyata Zainu justru pulang dengan membawa berita yang mengejutkan seluruh pihak. Penayangan film tentu disertai dengan peraturan yang dipaparkan oleh moderator, Ayu, sebelum film dimulai bahwa tidak boleh ada kegiatan mengambil rekaman dalam bentuk apa pun karena merupakan bagian dari pembajakan. read more