
Yogyakarta, 3 Juni 2025—Mahasiswa International Undergraduate Program (IUP) Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM) angkatan 2023 melaksanakan kegiatan aktivasi kampanye sosial di area Sansiro FISIPOL UGM pada Selasa (3/6). Kegiatan ini merupakan bagian dari proyek akhir mata kuliah Social Campaign, yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk tidak hanya peka terhadap isu-isu sosial, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam pencarian solusi melalui strategi komunikasi yang tepat.
Dalam event satu hari ini, para mahasiswa menghadirkan berbagai bentuk kampanye interaktif yang bertujuan untuk menyampaikan isu-isu penting yang sedang berkembang di masyarakat, antara lain isu kebijakan di Indonesia, kesadaran lingkungan melalui praktik thrifting, hingga edukasi mengenai kesehatan pencernaan.
Rangkaian kegiatan ini merupakan manifestasi dari pembelajaran di kelas yang diterjemahkan dalam bentuk aksi dan komunikasi publik. Mahasiswa berperan langsung dalam merancang strategi kampanye sosial dan menyampaikannya kepada audiens dengan cara yang menarik dan relevan.
Dalam kelompok-kelompok kecil, para mahasiswa menggali dan menelaah berbagai persoalan sosial yang mereka amati dari lingkungan sekitar—mulai dari isu kesehatan mental, konsumsi berkelanjutan, kekerasan berbasis gender, hingga literasi digital. Selanjutnya, mereka merancang kampanye sosial sebagai bentuk upaya kolektif dalam mendorong perubahan sikap dan perilaku di masyarakat. Sebelumnya, kampanye ini telah dijalankan secara daring melalui media sosial, dan kini diperluas melalui aktivasi luring yang menyasar langsung komunitas civitas akademika FISIPOL.
Aktivasi luring dilakukan dengan pendekatan kreatif, seperti instalasi visual, permainan interaktif, booth edukasi, serta aktivitas partisipatif yang mendorong keterlibatan aktif audiens. Upaya ini tidak hanya menjadi sarana penyampaian pesan, tetapi juga ruang dialog antara mahasiswa dan pengunjung kampus terkait isu-isu sosial yang kerap luput dari perhatian.
Kegiatan ini mencerminkan kontribusi nyata terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDGs nomor 4 tentang Pendidikan Berkualitas, karena memfasilitasi proses pembelajaran kontekstual yang mendorong pemikiran kritis dan kepekaan sosial. Di sisi lain, fokus mahasiswa terhadap isu-isu seperti kesetaraan gender, inklusi sosial, hingga dampak lingkungan dari perilaku konsumsi turut mendukung SDGs nomor 5 tentang Kesetaraan Gender, SDGs nomor 10 tentang Pengurangan Kesenjangan, serta SDGs nomor 12 tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.
Menurut Syaifa Tania, dosen pengampu mata kuliah Social Campaign, kegiatan ini tidak hanya dimaksudkan sebagai tugas akademik, tetapi juga sebagai bentuk pembelajaran yang hidup dan berdampak. “Mahasiswa didorong untuk tidak hanya berhenti pada tahap analisis masalah, tetapi juga terlibat aktif dalam menginisiasi solusi yang relevan dengan kapasitas mereka. Ini bagian dari proses menjadi komunikator sosial yang tangguh dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Keunikan dari kegiatan ini terletak pada keberanian mahasiswa untuk merespons realitas sosial dari perspektif generasi mereka sendiri. Hal-hal yang menurut generasi muda merupakan persoalan penting, terkadang tidak tertangkap oleh generasi sebelumnya. Oleh karena itu, momen ini juga diharapkan dapat memperluas horizon masyarakat kampus dalam melihat dan memahami kompleksitas persoalan sosial di sekitar mereka.
Dengan semangat partisipasi, inovasi, dan tanggung jawab sosial, aktivasi kampanye sosial ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa tidak hanya berperan sebagai penerima pengetahuan, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mampu menghidupkan nilai-nilai keberlanjutan dalam kehidupan sehari-hari.