Yogyakarta, 21 Oktober 2024─Acara Pasar SepaHAM (Selalu Peduli akan HAM) 2024 mengadakan layanan skrining kanker serviks yang terbuka untuk umum. Skrining kanker serviks ini merupakan kolaborasi antara Fisipol Wellness Center bersama tim Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PKBI DIY). Pemeriksaan kanker serviks ini ditujukan secara terbuka kepada khalayak umum.
Sesuai dengan tema acara Pasar SepaHAM, skrining ini merupakan perwujudan dalam mendukung hak kesehatan seksual dan reproduksi. Pemeriksaan kanker serviks ini menggunakan metode IVA (Inspeksi Visual Asetat) yang dianjurkan khususnya kepada perempuan yang sudah aktif secara seksual. Bagi perempuan yang melakukan tes IVA tersebut, diwajibkan memenuhi persyaratan, di antaranya : tidak melakukan hubungan seksual maksimal 1×24 jam, tidak sedang menstruasi, dan tidak sedang dalam masa kehamilan. Adapun hasil skrining ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan ke fasilitas kesehatan setempat untuk dilakukan observasi lanjutan.
Acara Pasar SepaHAM ini sekaligus membuka perhatian terhadap pentingnya hak atas akses kesehatan seksual dan reproduksi pada perempuan. Di luar acara ini, PKBI DIY juga telah mengupayakan edukasi dalam lingkup kesehatan reproduksi untuk semua lini mulai dari masyarakat desa, komunitas, hingga ke kampus-kampus. Terlebih, bagi sebagian masyarakat persoalan kesehatan seksual dan reproduksi masih menjadi tabu dan masih banyak keterbatas-keterbatasan tertentu di tengah masyarakat secara umum. “Kadang kita sudah edukasi banyak, hanya memang mungkin memang satu dan lain hal dari masyarakat tersebut kayaknya memang tidak berkenan melakukan IVA tersebut. Biasanya yang jadi kendala itu si klien merasa takut, takut kalau malah ketahuan, padahal kalau ketahuan lebih dini kan malah lebih cepat terobati Terus kedua bisa jadi karena malu atau bisa jadi jauh dari layanan kesehatan,” ujar Fiyul, tim PKBI DIY.
Dengan demikian, skrining kanker serviks dalam Pasar SepaHAM 2024 ini, tidak hanya menawarkan skrining kesehatan, tetapi juga mengajak masyarakat untuk membuka dialog dan edukasi dini terkait hak kesehatan seksual dan reproduksi. Tidak sampai di situ, Fiyul juga berharap atas diadakannya skrining kanker serviks ini, “Kita terima kasih kepada yang sudah mendaftar, yang sudah periksa berarti sudah sadar dengan tubuhnya sendiri, haknya tubuhnya sendiri. Nah, kemudian harapannya, ketika teman-teman sudah mau melakukan pemeriksaan, terus kemudian bertemu dengan sesama perempuan yang lain, mungkin bisa diberikan edukasi atau pengalaman ketika periksa gitu, Supaya kanker serviks ini bisa segera terdeteksi. Jadi teman-teman perempuan bisa lebih dini untuk melakukan pemeriksaan ketika ada temuan kanker serviks,” pungkasnya.