Yogyakarta, 11 September 2020—Polemik atas dikeluarkannya agenda pengesahan RUU PKS dari prolegnas yang beberapa bulan belakangan menjadi keresahan bagi masyarakat turut menjadi salah satu bahasan menarik dari digital future discussion yang digelar oleh Center for Digital Society (CfDS) FISIPOL UGM. Serial diskusi digital yang digelar untuk ke-33 kalinya ini menggandeng aktivis yang concern dalam memperjuangkan isu-isu gender, yakni Kalis Mardiasih. Perempuan yang akrab disapa Kalis ini juga aktif menulis di beberapa laman, seperti Mojok, Detik, dan Geo Times. Pada sesi diffusion #33 ini, Kalis diajak melakukan sharing pandangan dan pengetahuan terkait urgensi RUU PKS dan menilik problematika kekerasan seksual online berbasis gender yang cukup banyak dinormalisasi keberadaannya.
Yogyakarta, 10 September 2020—Webinar Career Development Center (CDC) Fisipol UGM yang menghadirkan Ari Widianti, Psikolog Industri dan Organisasi, sebagai pembicara (10/09). Dengan latar belakang sebagai Consultant Career di Bestalent, Dian memaparkan tentang tujuan, kompetensi yang dinilai, tantangan, hingga tips persiapan LGD.
Leaderless Group Discussion (LGD) merupakan salah satu tahapan rekrutmen untuk menilai kepemimpinan, kreativitas, kemampuan beradaptasi, hingga antusiasme peserta. Oleh karena itu, peserta diharapkan mempersiapkan kompetensi, pengetahuan atau wawasan, serta penampilan sebelum mengikuti LGD agar lolos ke tahap berikutnya.
Adanya pagebluk Corona yang cukup lama mengakibatkan sejumlah industri kedatangan paceklik, tak terkecuali industri perfilman Indonesia. Imbas pandemi yang menyerang segenap sektor ini turut menghantam hebat jaringan bioskop sebagai layanan utama pemutaran film. Sejak 23 Maret 2020, Pemprov DKI Jakarta menonaktifkan operasional jaringan bioskop terbesar di Indonesia, Cinema XXI, untuk mendukung gerakan PSBB (Ardanareswari, 2020). Rencana awal penutupan sementara selama dua pekan berakhir diperpanjang sampai batas waktu yang tidak disebutkan seiring dengan situasi yang belum kondusif. Bahkan, hingga detik ini bioskop tak kunjung mendapat lampu hijau untuk membuka gerainya. Beberapa kali pembatalan izin pembukaan terpaksa dilakukan untuk mencegah penyebaran virus yang semakin meningkat. Akibatnya, penayangan dan promosi sejumlah film tanah air tertunda. Proses produksi pun banyak yang ditangguhkan tanpa kejelasan waktu kapan dilanjutkan.
Meluasnya Pandemi Covid-19 di Indonesia, memicu berbagai masalah dalam berbagai sektor. Dalam hal ini, berbagai kegiatan yang biasa dilakukan secara luring, kini harus beradaptasi dengan sistem daring. Bidang riset dan penelitian juga turut terganggu dengan merebaknya pandemi ini, berbagai riset lapangan yang sebelumnya dilakukan secara langsung, kini perlu meminimalisasi interaksi fisik antara peneliti dengan responden.
Situasi pandemi dan metode penelitian alternatif
Aspek kesehatan dan keselamatan saat pandemi menjadi prioritas setiap individu, tidak terkecuali mahasiswa. Terbatasnya ruang gerak, kesulitan keluar rumah, dan ketatnya berbagai aturan kesehatan menjadi pemicu kegalauan para mahasiswa semester akhir yang sedang mengerjakan skripsi. Secara umum, situasi pandemi telah menyebabkan kesulitan nagi mahasiswa dalam melakukan kegiatan penelitian lapangan atau riset kualitatif secara fisik seperti wawancara dan observasi. Padahal, jika melihat situasi saat ini rata-rata metode penlitian mahasiswa S1 khusunya departemen politik-pemerintahan adalah penelitian kualitatif lapangan dengan sumber data primer (Savirani, 2020).
Yogyakarta, 9 September 2020—Masih dalam rangka membahas kekerasan seksual yang terjadi di media sosial—yang merupakan salah satu bentuk dari kekerasan berbasis gender online atau KBGO—Center for Digital Society pun mengangkat topik tersebut Obrolan dan Opini Seputar Dunia Digital (OPOSiT) ke-8. Dipandu oleh Irnasya Shafira, Research Associate CfDS, diskusi ini merupakan lanjutan dari Digital Discussion yang sebelumnya diadakan dengan mengangkat topik serupa, yaitu “Stop Sexualizing Other People on Social Media” yang menghadirkan Co-Founder dari Tabu.id. Sebagai moderator, Ines sudah mengajak beberapa orang yang ia anggap sesuai untuk bergabung dalam episode OPOSiT kali ini. Namun, Ines juga menyampaikan bahwa tidak menutup kemungkinan untuk mengajak para penonton sesi siaran langsung OPOSiT yang ingin bergabung untuk ikut membagikan cerita dan opininya.
Yogyakarta, 8 September 2020 – Pusat Kajian Kepemudaan atau Youth Studies Centre (YouSure) Fisipol UGM bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) serta BRI akan kembali menyelenggarakan Sociopreneur Muda Indonesia (Soprema). Soprema merupakan rangkaian acara bagi para sociopreneur muda tingkat nasional yang bertujuan untuk membina sekaligus mengembangkan bibit-bibit kewirausahaan sosial di Indonesia.
“Kami memandang bahwa salah satu pendekatan yang bisa ditawarkan terkait problem-problem sosial di sekitar kita adalah pendekatan kewirausahaan sosial,” kata Hempri Suyatna selaku Direktur Pelaksana Soprema. Hal ini kemudian mendorong YouSure untuk mendukung berkembangnya potensi dan jiwa-jiwa wirausaha sosial, khususnya bagi para pemuda dengan rentang umur enam belas sampai tiga puluh tahun.
Yogyakarta, 8 September 2020‒ “Pemerintah menganggarkan sejumlah dana publik untuk menyewa jasa influencer,” jelas Lola Easter Kaban, peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) dalam diskusi MAP Corner Fisipol UGM kemarin (8-9). Lola memaparkan temuan ICW atas data anggaran belanja pemerintah yang bersumber dari sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
Banyak orang menggunakan istilah influencer atau buzzer untuk menyebut individu atau kelompok yang dapat memengaruhi opini publik, terutama melalui media sosial. Terkadang, influencer dengan jumlah pengikut (followers) yang besar menerima bayaran untuk mengiklankan produk atau layanan tertentu. Rupanya, mereka juga dimanfaatkan pemerintah Indonesia.
Yogyakarta, 6 September 2020—Departemen Politik dan Pemeirntahan (DPP) FISIPOL UGM mengadakan diskusi “Mengenang Mas Conny: Pemikiran Intelektual Jalan Ketiga”. Diskusi ini sekaligus sebagai momentum peresmian buku berjudul Intelektual Jalan Ketiga. Diskusi dipantik oleh Pratikno, editor buku; Jaleswari Pramodhawardani, kontributor buku; dan Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah. Diskusi dipandu oleh Abdul Gaffar Karim, dosen DPP FISIPOL UGM.
Buku Intelektual Jalan Ketiga merupakan bunga rampai pemikiran almarhum Prof. Dr. Cornelius Lay (CL) yang ditulis oleh kolega dan sahabat dalam rangka merayakan ulang tahunnya yang keenam puluh pada tahun lalu. Sebanyak hampir empat puluh orang berkontribusi dalam buku yang disusun dalam kurun waktu dua hingga tiga bulan ini. Intelektual Jalan Ketiga membahas mengenai pemikiran CL tentang demokrasi, desentralisasi, nasionalisme, dan reformasi keamanan.
Yogyakarta, 5 September 2020—Bertajuk “Dari HI ke Literasi”, forum ini menghadirkan Okky Madasari, alumni HI UGM 2002 yang saat ini berprofesi sebagai novelis dan penulis, serta Deddy Permadi, alumni HI UGM 2004 yang saat ini menjabat sebagai Staf Khusus Menkominfo dan Ketua Umum SIBERKREASI ‘17-’19, sebagai pembicara. Diadakan melalui platform Zoom Meeting, forum ini juga menghadirkan Nendra Primonik Rengganis, alumni HI UGM 2008 selaku CEO dan Founder Hipwee, sebagai moderator untuk memandu berjalannya diskusi.
Yogyakarta, 3 September 2020—“Cover letter merupakan salah satu syarat administratif yang kerap kali dibutuhkan dalam melamar kerja atau magang. Oleh sebab itu, cover letter yang memiliki daya tarik tinggi sangat diperlukan untuk menyukseskan proses rekrutmen. Setidaknya, 49% manajer SDM mempertimbangan cover letter sebagai hal terbaik kedua yang dapat menaikkan resume pelamar”, begitulah yang disampaikan oleh Stephanie Wijanarko, Program Director of VOOYA, dalam pengantar materinya pada webinar “Powerful Cover Letter: Teknik Heroes-vs-Villains Archetype Storytelling”.