Yogyakarta, 10 Mei 2019—beberapa hari yang lalu masyarakat Indonesia dibuat bangga dengan berita Indonesia yang berhasil menjadi Presiden pada Sidang Dewan Keamanan PBB Mei 2019. Sidang yang berlangsung di New York tersebut dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan batik ditetapkan sebagai dresscode sidang pada hari itu.
Namun, tidak banyak yang tahu bahwa sidang tersebut bukan merupakan satu-satunya sidang yang diadakan. Tepat disebelah ruangan tempat sidang DK PBB diadakan, terdapat sidang persiapan yang nantinya akan menghasilkan output berupa draft rekomendasi untuk Review Conference PBB 2020 terkait Traktat Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT). Yunizar Adiputera, dosen Ilmu Hubungan Internasional, menjadi salah satu dari sekian banyak orang yang turut berpartisipasi dalam sidang yang dijadwalkan pada 29 April-10 Mei 2019 tersebut.