Pos oleh :

fisipol

90⁰ Digitalk: Kecanduan Digital dari Sudut Pandang Psikologi dan Sosial  

Yogyakarta, 25 Oktober 2018-Dunia digital dengan cepat menjadi candu akibat beberapa karakteristik yang dimilikinya, dan tidak dapat ditemui dalam interaksi dunia nyata. “Karakter invisibility misalnya, membuat masyarakat lebih memilih media digital sebagai sarana berinteraksi karena tidak perlu bertatapan langsung dengan lawan bicaranya,” ungkap Dr. Neila Ramdhani, M.Si., M.ED. dari Fakultas Psikologi yang mengisi sesi 90⁰ Digitalk bertajuk “Digital Addiction: It Steals Your Life”.

Center for Digital Society (CfDS) UGM menghadirkan dua akademisi untuk membahas adiksi digital, dalam Bertempat di Auditorium Mandiri FISIPOL UGM, Digitalk mengundang Dr. Neila Ramdhani, M.Si., M.ED. dari Fakultas Psikologi UGM serta Derajad S. W. M.Si. dari Fisipol UGM. Keduanya mewakili perspektif yang berbeda dalam mengulas fenomena adiksi digital, yakni perspektif psikologi kesehatan dan sosiologi. read more

International Exposure Seminar : Mengulik A-Z Beasiswa Luar Negeri Bersama Erasmus+

Yogyakarta, 25 Oktober 2018 – Antusiasme terhadap program pertukaran ke luar negeri semakin diminati. Global Engagement Office (GEO) Fisipol UGM pun mengadakan International Exposure Seminar pada Rabu (25/10)  di Ruang Seminar Timur Fisipol UGM.Poppy Sulistyaning Winanti, Wakil Dekan Bidang Kerjasama, Alumni dan Penelitian dalam pembukaan acara menyampaikan bahwa UGM sedang menggagas program internasionalisasi untuk dosen dan mahasiswa dengan mengikuti kegiatan exposure di luar negeri. “Kampus memang menunjang mahasiswa melalui acara seminar untuk menyebarkan informasi, selebihnya mahasiswa dituntut untuk mandiri,” ujar Poppy.

Afia Riskiani, staff Office of International Affairs (OIA) UGM memaparkan seluk beluk beasiswa ke luar negeri terutama dalam bidang administrasi. Baginya, akses untuk mengikuti beasiswa di luar negeri sangatlah banyak, namun masih jarang peminat karena ketidaktahuan informasi. “Sering dalam seminggu ada sepuluh penawaran beasiswa, namun kebanyakan pendaftar haya berkutat pada lima pilihan sehingga tidak merata, padahal justru peluang tersedia di berbagai beasiswa.,” ujar Afia yang merupakan alumni Departemen Hubugan Internasional Fisipol UGM. read more

Mengkritisi Proses Pembangunan Sosial di Indonesia Guna Mencapai Sustainable Development Goals (SDGs)

Salah satu referensi penting dalam perumusan kebijakan pembangunan nasional di Indonesia adalah Sustainable Development Goals (SDGs). Fisipol UGM berusaha menjawab proses pencapaian SDGs dan apa saja yang perlu diperbaiki dalam proses pembangunan sosial di Indonesia melalui Seminar Nasional bertajuk “Strengthening Social Development to Achieve the Sustainable Development Goals (SDGs)” pada (23/10).

“Pengetahunan common sense muncul sebagai pengetahuan yang ditangkap dari fakta penginderaan yang kemudian dianggap sebagai sebuah kebenaran,” kata Susetiawan Dosen Departemen Pambangunan Sosial dan Kesejahteraan dalam pidato Dies ke-63 Fisipol UGM.

Susetiawan menambahkan, pengetahuan common sense tersebut kemudian mendorong adanya banalitas di mana hal tersebut terjadi karena situasi sosial, perintah/komando yang meskipun hal tersebut merupakan perbuatan kejahatan tetapi dilakukan karena kepatuhan dan dianggap sebagai kewajaran. Sikap – sikap seperti inilah yang menghambat perkembangan pembangunan sosial. read more

CDC MENYEDIAKAN LAYANAN KONSULTASI PSIKOLOGIS

CDC FISIPOL UGM menyediakan layanan Konsultasi Psikologis dan Career Coaching untuk semua civitas akademika FISIPOL UGM (mahasiswa, tendik, dosen, staf unit).

Layanan ini dikhususkan bagi mahasiswa S1 Fisipol UGM.

CDC Fisipol UGM juga menyediakan layanan konsultasi online melalui Line@ E-Konseling (@pkc1578l) yang di kelola oleh Peer CounseloDC FISIPOL UGM.

D’Milk Juara Berbagi Inspirasi Perjuangan Sociopreneur Muda

Menyongsong gelaran puncak Sociopreneur Muda (Soprema) UGM 2018, Bincang Soprema (Birema) kembali diadakan dengan tajuk ‘Sociopreneur Muda: Karya dan Inovasi Anak Bangsa’ pada Kamis (18/10).

Afif Daffa Lana Utta, founder D’Milk Juara, menyebutkan prosentase minum susu Indonesia terbilang rendah. “Kita tertinggal jauh dari Belanda, Inggris, bahkan Malaysia. Padahal susu memiliki efek yang sangat baik dan cocok untuk program diet,” ujarnya. Terkait dengan diet, susu D’Milk sendiri memiliki kandungan gula sebesar 5 gram, masih terbilang jauh di bawah ambang batas maksimal yang diperbolehkan. Hal ini yang kemudian menjadi peluang bisnis sosial D’Milk Juara.

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh D’Milk Juara ada pada tahap pendekatan terhadap peternak. “Ketika terjun ke lapangan, prosesnya tidak mudah. Harus dengan obrolan yang santai agar bisa diterima dan mau dipraktekkan oleh peternak,” papar Daffa saat ditemui seusai acara di Ruang Seminar Perpustakaan Pusat UGM. read more

Dies Natalis ke-63, Fisipol UGM Galang Dana Kemanusiaan Palu-Donggala

FisipRun yang rutin diadakan tiap pekan pada hari jumat, kali ini terasa berbeda. Kegiatan FisipRun sebagai rangkaian Dies Natalis Fisipol ke-63 mengadakan charity run yang bertajuk ”FisipRun Dies Natalis: Solidarity For Humanity Palu-Donggala,” berupa kegiatan berlari sekaligus beramal donasi membantu korban bencana gempa bumi di Palu dan Donggala. Runtunan bencana alam di Indonesia akhir-akhir ini mulai dari Lombok hingga ke Palu dan Donggala membuat Fisipol UGM berinisatif untuk mengadakan charity run yang diselenggarakan pada Jumat (12/10) di halaman depan gedung BB Fisipol UGM pada pukul 15.00-17.00 WIB. FisipRun bekerjasama dengan Disaster Response Unit (DERU) UGM serta Forum Olahraga Fisipol (FOF) yang dihadiri sekitar 200 peserta. Pada charity run kali ini, FisipRun akan menempuh rute dengan total jarak sejauh 4 km. read more

Omni-Channel Dalam Jurnalisme Digital: Sharing Session Dan Campus Hiring Bersama Narasi TV

Yogyakarta, 2 Oktober 2018– Narasi TV sebagai pendatang baru dalam dunia jurnalisme digital kian ramai dikunjungi dan diperbincangkan oleh para warganet. Namun demikian, sebenarnya apa yang membedakan kanal seperti Narasi TV tersebut dengan situs informasi digital lainnya maupun dengan kanal televisi konvensional selama ini? Pertanyaan tersebut pula yang turut dibahas dalam rangkaian acara ‘Sharing Session & Campus Hiring Narasi TV’ pada 2 Oktober 2018 lalu, yang dilaksanakan atas kerja sama Fisipol UGM dan Narasi TV.

Bertempat di Seminar Timur Fisipol UGM, diskusi diawali dengan penyampaian materi dari empat orang pembicara yakni Dahlia Citra Buana selaku Chief Creative Officer Narasi TV, Pandu Dirgantara selaku Head of Production Services Narasi TV, Zidny Kadir selaku Head of Research & Development Narasi TV, dan Lisa Lindawati, S.IP., M.A. yang merupakan dosen Departemen Komunikasi Fisipol UGM.

“Narasi TV merupakan omni-channel. Artinya, Narasi TV tidak terbatas pada satu platform saja, melainkan memiliki banyak wilayah dan ranah walau utamanya tetap berada di www.narasi.tv,” ungkapnya. Sembari menayangkan beberapa potongan tayangan yang sudah pernah dipublikasikan dalam kanal Narasi TV, Dahlia lebih lanjut menyebutkan beberapa program seperti Catatan Najwa, Shihab & Shihab, Buka Mata, Narasi People, Kejar Tayang, Tompi & Glenn, Duo Budjang, Buka Buku, Teppy O Meter, Mau Tau, dan program-program lainnya di kanal tersebut. read more

Bekraf : Menciptakan Ekosistem Start Up Indonesia

Yogyakarta, 2 Oktober 2018 – Gedung Auditorium BB Lantai 4 mulai dipenuhi pada pukul 13.00 WIB. Para peserta yang berasal dari berbagai institusi atau fakultas hadir dalam acara Bekraf Pitching & Talkshow. Acara ini diselenggarakan oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia yang kemudian berkolaborasi dengan Fisipol Creative Hub dalam rangka Bekraf Road Show Goes to Campus. Road show tersebut dijadwalkan di 7 kota besar di Indonesia dan Yogyakarta merupakan salah satunya. Sembari menunggu dibukanya acara, panitia penyelenggara menyuguhkan tayangan video mengenai para pemenang kompetisi startup yang berasal dari berbagai negara.Pukul 13.35 WIB, acara dibuka oleh MC yang kemudian memandu para peserta untuk bangkit berdiri dan menyanyikan Indonesia Raya. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penjelasan mengenai GoStartupIndonesia (GSI) sebagai platform startup yang dibentuk oleh Bekraf. Acara kemudian disambung dengan sambutan yang dilakukan oleh Dr. Wawan Mas’udi selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fisipol dan Fadjar Hutomo selaku Deputi Akses Permodalan Bekraf. Dalam sambutannya, Fadjar mengatakan bahwa GSI adalah inisiatif dari badan ekonomi kreatif yang menghubungkan para pemilik modal untuk pengembangan ekosistem startup Indonesia. Fadjar juga percaya bahwa sebuah startup yang baik adalah startup yang berawal dari munculnya permasalahan.

“Kalau startup-nya tidak berawal dari masalah yang dialami banyak orang, startup tersebut tidak akan menjadi startup yang besar,” ujarnya. Sambutan tersebut kemudian dilanjutkan dengan pemukulan gong untuk menandai dibukanya acara ini secara resmi.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi talkshow yang dibagi menjadi dua segmen acara. Segmen pertama dimoderatori oleh Herwanto S. Prabowo dari Kasubdit Modal Ventura, Bekraf. Pada segmen ini, terdapat empat pembicara yang diundang keatas panggung, yaitu Syaifullah selaku Direktur Akses Permodalan Bekraf, Muhammad Neil El Himam selaku Direktur Fasilitasi Infrastruktur TIK Bekraf, Eddy Purjanto dari Kamar Dagang Indonesia Yogyakarta, dan Arif Singapurwoko selaku Dosen / Pengelola Inkubator Bisnis UII. read more

Refleksi Perpolitikan Indonesia Pasca 20 Tahun Reformasi Dalam Workshop Internasional PCD Journal

Yogyakarta, 27 September 2018-Prof. Cornelis Lay, Dosen Ilmu Politik dan Pemerintahan, FISIPOL UGM mengungkapkan bahwa dalam 20 tahun pascareformasi, cara kita memahami demokrasi mengalami proses reduksi yang luar biasa. Demokrasi di Indonesia dipahami secara sempit, yang terbatas pada ‘pemilihan’. Hal ini memiliki konsekuensi yang luar biasa, yang kemudian dibahas dalam salah satu sesi acara workshop internasional yang diselenggarakan oleh Power, Conflict and Democracy (PCD) Journal, di bawah naungan Departemen Politik dan Pemerintahan, FISIPOL UGM. Workshop internasional bertemakan“Reflection on 20 Years ‘Reformasi’ in Indonesia” ini berlangsung selama tiga hari yang dimulai pada tanggal 26 Setember – 28 September 2018 bertempat di Prime Plaza Hotel Yogyakarta.Agenda workshop internasional dilaksanakan selama dua hari yaitu pada 26 – 27 September 2018, sedangkan pada tanggal 28 September 2018 dilaksanakan board meeting PCD Journal. Sambutan diberikan oleh Dr. Erwan Agus Purwanto, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM. Dalam kesempatan ini Dr. Erwan Agus Purwanto menyampaikan selamat kepada PCD (Power, Conflict, and Democracy) Journal, karena telah menjadi jurnal internasional pertama di FISIPOL. Selain itu, Dekan Fisipol UGM ini juga mendorong berjalannya workshop internasional ini. Terutama karena bukan hal yang mudah untuk menciptakan jurnal akademik. Beliau mengimbuhkan bahwa tugas yang paling menantang adalah menciptakan tulisan yang baik, workshop ini bisa menjadi salah satu usaha untuk menciptakan jurnal dengan kualitas yang tinggi, juga dapat menjadi bentuk bekerjasama untuk menghasilkan jurnal yang baik.

IWPCD (International Workshop on Power, Conflict, and Democracy) 2018 diisi dengan sesi workshop internasional dengan materi seperti, electoral governance, civil society, local politics, citizenship and walfare, dan berbagai materi lain. Penyelenggaraan acara ini didukung oleh CIRIS (Centre for Indonesia Risk Studies), WASKITA, ABIPRAYA, AirNav Indonesia, Angkasa Pura Airports, dan GBK (Gelora Bung Karno).

IWPCD dihadiri oleh 17 peserta dari berbagai daerah di Indonesia yang sudah terpilih dan telah mengirimkan naskah kepada pihak penyelenggara. Acara ini juga dihadiri oleh beberapa pemateri baik dari dalam maupun luar negeri seperti, Prof. Gerry Van Klinken (The Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies), Prof. Olle Törnquist (University of Oslo), Prof. Meredith L. Weiss (University at Albany, State University of New York), Prof. Purwo Santoso (Universitas Gadjah Mada), Dr. Max Lane (The Institute of Southeast Asian Studies), Prof. Cornelis Lay (Universitas Gadjah Mada), Najib Azca, Ph.D (Universitas Gadjah Mada), Aris Arif Mundayat (Universitas Pertahanan), Prof. Stale Agen Rye (Norwegian University of Science and Technology), Dr. Nicolaas Warouw (University of New South Weles), dan Dr. Amalinda Savirani (Universitas Gadjah Mada). Tidak hanya itu, hadir juga beberapa reviewer seperti, Dr. Wawan Mas’udi (Universitas Gadjah Mada), Dr. Nanang Indra Kurniawan (Universitas Gadjah Mada), Dr.rer.pol. Mada Sukmajati (Universitas Gadjah Mada), dan Prof. Kristian Stokke (University of Oslo). read more

Mengulas Konstruktivisme Ala Onuf : Bagaimana Negara Terbentuk Melalui Kesadaran Bersama?

Yogyakarta, 25 September 2018-“Nicolas Onuf merupakan founder konstruktivisme dalam hubungan internasional. Baginya, hubungan internasional adalah bentuk konstruktivisme sosial dimana ada dinamika interaksi hubungan manusia dengan masyarakat,” tutur Kevin membuka diskusi Klub Baca Suryakanta pada Selasa (25/9) di Ruang Diskusi IIS BA 503 Fisipol UGM. Klub Baca Suryakanta merupakan agenda rutin bulanan Institute of International (IIS) yang telah dimulai sejak setahun yang lalu. Kali ini, IIS membuka diskusi pertama pada semester ini dengan mendiskusikan buku “The World of Our Making” karya Nicolas Onuf yang dipantik oleh Kevin Abimanyu Jatmiko, selaku fresh gradate Hubungan Internasional Fisipol UGM.Kevin membagi pembahasan buku melalui dua bab yakni bab pertama mengenai konstrutivisme itu sendiri serta bab ketujuh yang menjelaskan tentang world politics sebagai lingkup hubungan internasional yang mengedepankan konstrutivisme dengan mengamati politik dunia menurut konstrutivisme ala Onuf.  “Konstrutivisme melalui perbuatan, tindakan dan perkataan oleh individu maupun society akan bermuara pada fakta. Konstrutivisme melihat fakta yang ada di sekitar kita,” tutur Kevin.

Kevin menemukan adanya istilah ‘logosentris’ di bab pertama yang  menekankan pada identical consciousness yakni kesadaran identik dimana sekelompok orang memiliki kesadaran yang sama akan suatu fenomena dan menyepakati ide tersebut.  Selanjutnya, ada  principle of interpretation bahwa dari kesadaran yang sama muncul interpretasi yang  dikembangkan langsung oleh sekelompok individu dan menghasilkkan common interpretation atau interpretasi yang sama.  “Aturan-aturan tersebut yang dicetuskan oleh Wittgenstein disebut dengan governing games. Dalam konstrutivisme manusia sebagai agen utama dalam pembentukan fenomena sosial yang nantinya berkembang menjadi fenomena internasional,” ungkap Kevin. read more