Yogyakarta, 22 Oktober 2021─FISIPOL Crisis Center atau FCC secara rutin mengadakan webinar series dalam rangka menjalankan fungsi edukasi dan sosialisasinya selaku unit pencegahan pelecehan seksual di kalangan sivitas akademika FISIPOL UGM. Pada webinar series kelima yang diselenggarakan pada hari Jumat (22/10), FCC bekerja sama dengan Keluarga Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan atau KAPSTRA FISIPOL UGM, mengangkat tajuk “RUU PKS, Riwayatmu Kini: Polemik Komitmen Negara dalam Penanganan Kasus Kekerasan Seksual di Indonesia” untuk melihat perjalanan panjang RUU PKS sebagai instrumen hukum yang memihak penyintas kasus kekerasan seksual di Indonesia.
Berita
Yogyakarta, 22 Oktober 2021─Departemen Ilmu Komunikasi FISIPOL UGM, bersama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital dan Mojok, turut memeriahkan salah satu rangkaian kegiatan yang diadakan PT KANISIUS pada hari Jumat (22/10), menjelang satu abad kontribusinya dalam berkarya di ranah penerbitan dan percetakan Indonesia. Kegiatan berupa bincang interaktif yang mengangkat tajuk “Literasi dan Falasi dalam Konten Digital” ini menghadirkan tiga narasumber yang sudah lama bergelut di bidang media, termasuk media digital, untuk memberikan ‘bekal’ kecakapan non-teknis dalam perancangan konten yang bernilai serta bermakna bagi para konten kreator.
Yogyakarta, 21 Oktober 2021─Center for Digital Society (CfDS) menghelat talkshow Digital Expert Talks #4 bersama Facebook Indonesia bertajuk “RUU PDP dan Perekonomian Digital Indonesia”. Acara ini membahas tentang Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP) dari sisi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), manfaat yang ingin dicapai dari pengesahan RUU tersebut, serta pandangan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri teknologi, dan akademisi.Anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Farhan, menyampaikan bahwa pada bulan November mendatang, DPR RI harus memutuskan apakah RUU PDP akan lolos menjadi UU atau tidak. Menurut Farhan, ada sejumlah tantangan dalam proses pengesahan RUU PDP. Persoalan umum yang menjadi perdebatan di DPR RI di antaranya mengenai pengertian data pribadi dan perlindungan data pribadi, serta pembentukan otoritas perlindungan data pribadi. “RUU ini menempatkan para stakeholder sebagai bagian dari pihak yang memiliki tanggung jawab yang sangat besar untuk melindungi kepentingan konsumen atau data pribadi dari warga negara Indonesia,” tutur Farhan.
Memasuki sesi inti, acara pemaparan materi dibuka dengan pengantar dari moderator. Pada kesempatan ini, Pamungkas menyampaikan bahwa urgensi mengangkat topik workshop berangkat dari faktor historis keberhasilan Indonesia dalam recovery pasca krisis moneter. Dalam hal ini, terdapat tantangan besar terkait keterbatasan anggaran dalam suatu proses perumusan kebijakan. Karenanya, advokasi kebijakan berbasis riset perlu dibudayakan, terutama melalui penyusunan policy brief.
Pada sesi sharing, pemateri pertama menyampaikan bahwa perjalanan sejarah advokasi mengalami pergeseran dari aspek litigasi ke aspek non litigasi. Dalam hal ini, terdapat perluasan paradigma dimana advokasi kini berguna sebagai mekanisme mencari pembelaan bagi kelompok lemah atau rentan. Melengkapi penjelasan sebelumnya, pemateri kedua menyampaikan bahwa policy brief dapat menjadi alternatif dalam upaya mengangkat isu tertentu dalam proses advokasi kebijakan. Dalam hal ini, proses analisis berjalan dalam dua paradigma yaitu politis dan teknokratis. Kendati demikian, proses-proses alternatif dengan mengedepankan basis ilmu pengetahuan, evidence, dan riset dapat menghasilkan output yang lebih tepat sasaran, sehingga perlu diutamakan dalam penyusunan suatu policy brief. (/Mdn)
Mengawali acara workshop, diskusi dibuka dengan sambutan dari Dekan Fisipol UGM, Kaprodi S1 DPP Fisipol UGM, dan Ketua KOMAP Fisipol UGM. Dalam sambutannya, ketiga pembicara menyampaikan bahwa acara ini merupakan inisiatif yang cukup baik dalam mengembangkan proses pembelajaran di masa pandemi. Selain itu, terjadinya pergeseran besar dalam dunia politik, atau dikenal dengan istilah negasif menjadikan berbagai ruang yang ada diisi oleh generasi muda, karenanya diskusi ini diharapkan dapat memberikan ilmu pengetahuan bagi para peserta untuk dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sesuai peran masing-masing.
Yogyakarta, 15 Oktober 2021─Social Research Center (SOREC) Fisipol UGM berkolaborasi dengan Departemen Sosiologi menyelenggarakan diskusi daring dengan tajuk “Prekarisasi Pekerja Rentan dan Reformasi Skema Perlindungan Sosial di Masa Pandemi” pada (15/10). Pada kesempatan kali ini, terdapat tiga pemateri diskusi yaitu Indrasari Tjandraningsih, M.A. Dosen Universitas Parahyangan, lalu hadir pula Lajovi Pratama, perwakilan SINDIKASI, dan narasumber terakhir A.B Widyanta M.A. selaku Dosen Departemen Sosiologi UGM. Acara ini diikuti oleh 21 peserta diskusi dan dipandu oleh moderator Rizqyansyah F, Asisten SOREC Fisipol UGM. Secara umum pembahasan dalam diskusi ini mengulik berbagai dinamika para pekerja rentan di masa pandemi dan bagaimana alternatif solusi bagi berbagai permasalahan dalam sistem prekarisasi atau pelemahan. Mengawali sesi pertama, acara dibuka dengan sambutan dari perwakilan sekretaris SOREC Fisipol UGM, Gregorius Ragil. Dalam sambutannya, Ragil menyampaikan terima kasih atas kehadiran para pemateri dan peserta dalam acara sharing ilmu pengetahuan ini. Selanjutnya, acara ini diharapkan dapat memberikan insight baru yang dapat direfleksikan dan dikontribusikan di masyarakat sesuai peran kita dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah memperkenalkan dirinya dengan lebih dalam, Vidi mulai menyampaikan materi yang ia bawa dan bagi ke dalam empat bagian utama, yaitu urgensi penggunaan Google dalam penelitian━khususnya untuk mendapatkan data sekunder, tips memaksimalkan mesin pencarian Google, penggunaan kanal-kanal Google semacam Google Trends, Google Mobility, dan Google Travel Insights untuk mendapatkan data, dan tindak lanjut data yang sudah didapatkan untuk kepentingan penelitian.
Para peserta pun menunjukkan antusiasme yang tinggi. Hal ini terlihat dari terbangunnya diskusi dua arah antara Vidi dengan peserta sepanjang kegiatan berlangsung, sehingga kesan ‘belajar bersama’ pun menjadi semakin kuat. Dalam pemaparan materinya, Vidi sesekali menunjuk peserta kegiatan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ringan yang sudah Vidi siapkan. Begitu pun sebaliknya, para peserta dengan bebas memanfaatkan fitur angkat tangkan di platform Zoom Meeting untuk memberikan pertanyaan di tengah penyampaian materi dari Vidi.
Yogyakarta, 15 Oktober 2021━Pada akhir bulan September lalu, dosen-dosen Departemen Ilmu Komunikasi UGM menerbitkan buku digital bertajuk “Jagat Komunikasi Kontemporer: Ranah, Riset, dan Realitas” dalam rangka menyambut Dies Natalis Fisipol UGM yang ke-66. Guna mendalami tulisan-tulisan dalam buku yang dapat diunduh gratis hingga 25 September lalu tersebut, Departemen Ilmu Komunikasi UGM pun mengadakan kegiatan bedah buku pada Jumat (15/10). Dipandu langsung oleh salah satu editor buku “Jagat Komunikasi Kontemporer: Ranah, Riset, dan Realitas”, Lidwina Mutia Sadasri, S.I.P., M.A., acara bedah buku ini menghadirkan empat dosen Departemen Ilmu Komunikasi UGM selaku penulis untuk memaparkan topik-topik yang diangkat dalam tulisan masing-masing.
Yogyakarta, 13 Oktober 2021━Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik (MKP) kembali menghadirkan Pojok Buku MKP untuk mengulas buku “Tinjauan Studi Manajemen dan Kebijakan Publik di Indonesia: Menegaskan Identitas dan Meneguhkan Relevansi” dalam tiga seri diskusi. Setelah sukses menggelar dua seri dari diskusinya pada minggu lalu, tepatnya pada hari Rabu dan Kamis, penyelenggaraan seri ketiga sekaligus penutup dari rangkaian Pojok Buku MKP kali ini pun jatuh pada hari Rabu (13/10). Mengangkat tajuk “Kajian MKP Kontemporer: dari Digitalisasi sampai Metodologi”, ketiga narasumber yang berasal dari kalangan dosen Departemen MKP UGM berkesempatan untuk mendiskusikan seluk-beluk perkembangan digitalisasi dan metode alternatif dalam studi manajemen dan kebijakan publik.
Yogyakarta, 13 Oktober 2021─Kini, banyak perusahaan teknologi yang memperdulikan aspek-aspek kebijakan platform. Salah satunya adalah Facebook yang memiliki public policy team khusus untuk membahas dampak sosial dari teknologi. Hal penting yang menjadi perhatian public policy team pun beragam, mulai dari regulasi platform hingga isu privasi. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang peran public policy team, Mata Kuliah Kecerdasan Digital (MKKD) 2021 menggelar acara bertajuk Ask Me Anything Session #5: Public Policy and Social Impact of Technology: Building Trust and Community, pada Rabu (13/10) lalu. Acara tersebut dipandu oleh Treviliana Eka Putri selaku pengelola MKKD 2021, serta menghadirkan Dessy Sukendar, Policy Programs Manager (Indonesia) Facebook. Ask Me Anything Session #5: disiarkan langsung melalui YouTube CfDS UGM dan Kecerdasan Digital UGM.