Mengangkat topik “What are some problems that a startup can solve?” Fisipol Creative Hub mengundang tiga pembicara utama,yaitu Dr. Wawan Mas’udi, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Wesley Harjono, Managing Director GK PnP, dan Riki Sanjaya sebagai Direktur Operasional Young on Top. Acara yang berlangsung di Audutorium Mandiri Lantai 4 Fisipol UGM, berhasil menarik antusiasme yang besar, dimana banyak diikuti oleh berbagai kalangan dari mahasiswa sampai dengan murid sekolah menengah atas dari Yogyakarta.
Berita
Berlangsung secara hikmat, acara dimulai dengan penyalaan lilin yang dipimpin oleh Dekan Fisipol UGM, Dr.Erwan Agus Purwanto,M.Si, yang disambung oleh sambutan ketua panitia. “Dengan damai natal persatuan dan kesatuan harus terus kita jaga bersama,” ungkap Silverius Djuni Prihatin sebagai ketua panitia pelaksanaan acara perayaan natal dan tahun baru di tahun ini.
Dalam sambutan yang disampaikan Dekan Fisipol, Dr.Erwan Agus Purwanto, ia menuturkan ungkapan syukur atas segala proses dan pencapaian Fisipol UGM di tahun 2018 dan mengutarakan harapan untuk Fisipol di tahun 2019.
First Intake Periods:
- Application Period: 28 January – 20 February 2019
- Admission Test: Saturday 23 February 2019
- Result Notification: Friday 1 March 2019
For further information about this program and admission procedures visit:
Kamis (27/12), Digilib Café menyelenggarakan acara perayaan ulang tahunnya yang pertama bersama warga Fisipol UGM dan para customer.
Acara dimulai secara resmi sekitar pukul 11.30 WIB, namun para undangan telah memadati Digilib Café sejak pukul 11.00 WIB. Acara kemudian dibuka oleh Erwan Agus Purwanto selaku Dekan Fakultas Isipol yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Heliza selaku Kepala Cabang Bank Mandiri Fisipol UGM.
Dalam sambutan pembukaannya, Dekan Fisipol utamanya mengucapkan terimakasih kepada pihak Visitama dan Bank Mandiri yang berkontribusi besar dalam membangun Digilib Café. “Saya harap, Digilib Café dapat menjadi contoh bagi fakultas lain yang rencananya juga akan membangun fasilitas yang sama untuk mahasiswanya dan menjadi adik-adik baru dari Digilib Café,” ujarnya.
Yogyakarta, 16 Desember 2018- Universitas Gadjah Mada yang tahun ini genap berusia 69 tahun, memiliku relasi yang erat terhadap Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Keraton Yogyakarta dirayakan melalui Nitilaku yang dilaksanakan pada Minggu (16/12).
Nitilaku sebagai kegiatan pawai budaya yang rutin diadakan 5 tahun belakangan oleh Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) melaksanakan pawai kebudayaan yang diikuti oleh peserta yang terdiri dari civitas akademika UGM mulai dari mahasiswa, dosen, karyawan, KAGAMA, Ikatan Pelajar Mahasiswa Daerah (IKPMD) di Yogyakarta, Dharmasiswa (mahasiswa asing), Komunitas Seni Yogyakarta, dan masyarakat DIY.
Yogyakarta, 14 Desember 2018 – Departemen Politik Pemerintahan (DPP) Fisipol UGM mengadakan rangkaian Reuni Akbar Keluarga Alumni Ilmu Pemerintahan pada Jumat (14/12) dan puncaknya pada Sabtu (15/8) di Kampus Fisipol Bulaksumur UGM yang bertajuk “Guyub Rukun Ora Luntur Neng Bulaksumur”.
Rangkaian acara reuni akbar ini diadakan selama dua hari pada tanggal 14 Desember melalui seminar nasional bertajuk ”Peluang dan Tantangan Pemerintah Di Era Disrupsi, Teropong Akademisi dan Praktisi” yang menghadirkan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno sebagai pembicara utama.
Yogyakarta, 6 Desember 2018 – ASEAN Studies Center (ASC) Fisipol UGM mengadakan diseminasi hasil riset bertajuk “From Indonesia To ASEAN: Lesson Learned From The Field” pada Kamis (6/12) di Ruang Seminar Timur Fisipol UGM.
Selain mempresentasikan hasil riset, Diseminasi ASC di penghujung tahun 2018 ini juga menghadirkan presentasi chapter buku yang berjudul Localizing SDGs: Assessing Indonesia’ s Compliance toward Global Goals.
Presentasi dibawakan oleh Karina Larasati Bhumiriyanto, peneliti ASC serta co-author dari buku Localizing SDGs: Assessing Indonesia’ s Compliance toward Global Goals yang ditulis oleh Dosen Hubungan Internasional, Dafri Agussalim,dkk yang dimoderatori oleh Harits Dwi Wiratma, Dosen Hubungan Internasional Univeristas Respati Yogyakarta.
Video yang diputar menceritakan mengenai Dusun Mlangi dan Masjid Pathok Negoro yang terletak di dalam Dusun Mlangi. Masjid Pathok Negoro sendiri merupakan masjid pathok negoro pertama di DIY yang dibangun oleh Kyai Nuriman, saudara dari Sri Sultan Hamengkubuwono I.
Masjid tersebut diperuntukkan untuk melakukan pendidikan dan pengajaran Islam ke masyarakat DIY. Masjid Pathok Negoro kemudian berkembang menjadi pusat kaderisasi dan pengadilan agama dari Keraton Yogyakarta. Suasana dalam masjid pun sangat identik dengan suasana Keraton.
Dalam diskusi ringan ini dibahas mengenai pengalaman dan kiprah dari masing-masing pembicara dalam mengikuti perlombaan dan turut serta mengatasi permasalahan sosial melalui mendirikan startup. Muhammad Rilo Nugroho sebagai co-founder dari Lomba Mahasiswa mengungkapkan mengenai kisahnya bermula dari kesulitan mencari sumber informasi perlombaan yang terpercaya dan aktual, hingga mengenai minimnya publikasi atas mahasiswa yang berprestasi dalam bidang perlombaan. Ia dan teman-temannya berusaha mengatasi masalah tersebut dengan mendirikan startup Lomba Mahasiswa, dimulai dengan membuat akun informasi lomba di Instagram dan kemudian juga via Official Account di LINE. Rilo menjelaskan bahwa mengikuti perlombaan atau membangun startup dan kemudian berprestasi itu tidak semudah yang dibayangkan, namun melalui proses dan kesabaran yang tinggi untuk akhirnya dapat memperoleh nilai yang positif baik bagi diri sendiri dan juga lingkungan sekitar. Tidak pernah menyerah adalah kata yang harus selalu dicamkan dalam berjuang dan tetap teguh mengobarkan semangat untuk terus berprestasi.
Hadza mengawali sesi dengan kisah menariknya ketika mendaftar beasiswa di Turki tersebut. Kondisinya yang bahkan belum melaksanakan seminar proposal skripsi serta masih sangat awam mengenai Turki, tidak meruntuhkan semangat “nekat” Hadza untuk mengikuti seleksi Türkiye Bursları kala itu.
“Saya mungkin tidak akan lolos, tetapi karena tengah meneliti mengenai politik Turki dalam skripsi saat itu, saya memutuskan untuk tetap mencoba,” kata Hadza.
Kekayaan sejarah, keramahan penduduk, keragaman perspektif dan cara pandang masyarakat yang menarik untuk diteliti, hingga kuliner yang lezat; merupakan beberapa alasan yang menurut Hadza, menjadikan Turki sebagai destinasi studi lanjutan yang patut dicoba. Belum lagi, tersedia banyak alternatif jalur yang dapat ditempuh agar bisa menuntut ilmu dan mendapatkan beasiswa di negara tersebut.