Dalam konferensi pers yang turut dihadiri oleh Ketua Pelaksana Soprema 2018, Hempri Suyatna, Direktur Youth Studies Centre (YouSure) UGM, M. Najib Azca, serta perwakilan Konwil BRI Yogyakarta, M. Sigit Yudanto, Erwan menegaskan bahwa Soprema diselenggarakan oleh Fisipol UGM untuk menindaklanjuti gagasan UGM sebagai kampus sociopreneur. “Fisipol menciptakan ekosistem yang menyiapkan serta memfasilitasi mahasiswa untuk menghadapi tantangan era 4.0 melalui berbagai skema” jelas Erwan. Hal ini senada dengan pernyataan M. Najib Azca, “Melalui kegiatan Soprema, dimensi sosial dari praktik entrepreneurship perlu ditekankan. Oleh karenanya, Fisipol UGM ikut terlibat besar dalam kegiatan ini.”
Mengawali pembicaraanya, Haris mengatakan bahwa Microsoft terus melakukan perkembangan dari tahun ke tahun dan sudah saatnya bagi Microsoft untuk mempunyai visi baru.
Saat ini Microsoft telah mengembangkan sayapnya menjadi perusahaan yang bergerak dalam bisnis awan dan artificial intelligence (AI). Hal terpenting dalam bisnis awan adalah bagaimana perusahaan tersebut menjamin keamanan dari sistem awan mereka dari segala kemungkinan ancaman siber.
“Setiap tahunnya, Micrososft menghabiskan milyaran dolar dalam rangka melakukan riset terkait keamanan siber,” ujar Haris. Selain melakukan riset, upaya lain yang dilakukan Microsoft untuk melindungi pelanggannya adalah dengan melakukan investasi besar, di mana 5 diantaranya berada di Kawasan Asia.
Dalam melihat fenomena bonus demografi, Pungkas menganggap, fase ini dapat dikatakan “bonus” ketika jumlah usia produktif yang lebih banyak dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, ketika jumlah usia produktif yang banyak tidak membawa manfaat maka fase tersebut hanyalah berupa perubahan struktur jumlah penduduk berdasarkan umur.
Menurut Pungkas, salah satu cara untuk memaksimalkan potensi bonus demografi yaitu dengan menerapkan konsep human capital atau modal manusia.
“Human capital itu adalah kunci bagaimana gabungan antara pengetahuan dan skill yang dimiliki seseorang dapat memberikan nilai di dalam pertumbuhan ekonomi,” kata Pungkas.
Unit Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat (UP3M) FISIPOL UGM, mengadakan diskusi mengenai pemanfaatan Big Data (31/10). Diskusi ini menceritakan beberapa fenomena sosial akibat peningkatan penggunaan Big Data; seperti eco chamber, filter bubble, dan penebalan ideologi.Fenomena-fenomena Big Data tersebut pula, yang menurut Arya kian memberikan urgensi bagi riset sosial untuk menggunakan Big Data dalam memahami lebih banyak fenomena sosial-politik di tengah masyarakat modern kini.
Pada diskusi ini UP3M mengundang Dr. Mahmud Syaltout, S.H., DEA., kepala analis ANP-INSIGHT sekaligus dosen Sekolah Pascasarjana Paramadina, sebagai pembicara. Pengalamannya di ANP-INSIGHT yang merupakan perusahaan penyedia informasi, analisis, dan strategi bisnis berbasis data, menjadikan Mahmud sebagai salah satu tokoh terkemuka pengolahan Big Data yang juga telah mendampingi berbagai perusahaan besar bahkan institusi pemerintahan di Indonesia.
Pelatihan dimulai dengan menyiapkan foto potrait masing-masing peserta dan melakukan cropping di Adobe Photoshop. Setelah tahapan cropping selesai, terlihat hasil latar belakang foto yang berubah menjadi transparan. Selanjutnya, foto yang berhasil di crop dipindahkan ke worksheet di Corel Draw.
Senoaji mengarahkan pembuatan desain yang nantinya akan berbentuk curriculum vitae (CV) pada worksheet. Mulai dari memasang foto, menghias font tulisan hingga template untuk keterangan isi CV.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini kebanyakan merupakan mahasiswa pemula yang tertarik di dunia desain. Dalam mengaplikasikan pilihan crop, membuat frame dan memberi warna pada pada CV, para staf CDC juga turut membantu para peserta.
Dalam kunjungan kali ini, Global Engagement Office Fisipol UGM mengadakan kuliah umum yang berlokasi di Ruang Sidang Dekanat Fisipol UGM. Kuliah umum yang juga dihadiri oleh mahasiswa asing ini bertajuk “BRICS and Emerging Economies and Implications for Indonesia”.
Istilah BRICS mungkin masih terdengar asing bagi sebagian khalayak umum. BRICS merupakan akronim dari sebuah asosiasi lima negara, yakni, Brazil, Russia, India, China, dan Afrika Selatan. Kelima negara ini memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat dengan angka Gross Domestic Product yang meningkat dengan cepat dan dipercaya akan menjadi motor perekonomian dunia terbesar di tahun 2050.
Yogyakarta, 30 Oktober 2018-Muncul keprihatinan pada akademisi akibat adanya sistem pendidikan yang dikomodifikasi, sehingga mengurangi perannya dalam pembentukan karakter pemuda sebagai intelektual muda. Pendidikan seolah hanya “menjual” Ilmu tanpa mendidik. Dalam mengkritisi hal tersebut, Departemen Sosiologi Fisipol UGM mengadakan Diskusi Publik bertajuk Menggagas Ulang Formasi Subjek Intelektual Muda Yang Kritis dan Emansipatoris sekaligus menjadi momen peringatan Sumpah Pemuda dan mengenang kepergian Alm. Dana Zakaria Hasibuan Dosen Departemen Sosiologi.
Yogyakarta, 30 Oktober 2018– Digital marketing merupakan alternatif baru yang potensial dalam mencipatakan lapangan kerja. Niagahoster, perusahaan hosting digital bekerjasama dengan Career Development Center (CDC) Fisipol UGM mengadakan Sharing & Hiring di Ruang Seminar Timur Fisipol pada Selasa (30/1).
Matias Aditya, Chief Content Officer Niagahoster memaparkan bagaimana agar artikel menempati urutan teratas di organic search, kuncinya adalah menyusunnya berdasarkan keyword. .
Penyusunan keword berdasarkan traffic word yakni indikator tingkat populernya sebuah keywords semakin tinggi traffic word dan semakin banyak keyword yang familiar dipakai banyak orang, semakin besar kemungkinan menampatkan konten di urutan teratas.
Yogyakarta, 28 Oktober 2018 – YouSure Fisipol UGM menggelar Seminar dan Dikusi dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda. Bukan sekedar peringatan simbolis semata, namun peringatan dilakukan dengan berdiskusi membahas Pemuda Era 4.0: Pemuda di Era Big Data yang diselanggarakan di Ruang Auditorium BB Lt. 4 Fisipol UGM pada Minggu (28/10).
Meskipun acara diselanggarakan pada Hari Minggu, peserta antusias mengikuti seminar peringatan sumpah pemuda dengan pembahasan yang segar. Pasalnya, pemuda di era 4.0 memiliki peran yang secara signifikan telah bergeser. Sudah 90 tahun berlalu dan zaman telah memasuki era disrupsi yang sifatnya eksponensial. Hal ini disampaikan oleh Lisa Lindawati, dosen Ilmu Komuninkasi Fisipol UGM yang menjadi moderator pada Seminar Pemuda Era 4.0
Komisi Pemilihan Umum RI menggalang aksi pemilu anti Hoax, anti SARA dan anti Politik Uang bersama Fisipol UGM. Diskusi yang bertajuk ‘Pemilu di Era Digital: Peluang dan Tantangannya’ ini menyasar kalangan mahasiswa di Fisipol UGM (20/10).
Arif Budiman Ketua KPU RI hadir sebagai Keynote Speaker; Dahnil Anzar Simanjuntak Koordinator Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto – Sandiaga Uno; dan Aria Bima Direktur Pemenangan Tim Kampanye Nasional Joko Widodo dan Ma’ruf Amin sebagai Narasumber.