Yogyakarta, 22 November 2018—Center for Digital Society (CfDS) UGM kembali adakan 90⁰ Digitalk dengan tema “Well-informed Society: Social Media vs Television”, untuk membahas literasi masyarakat mengenai media dan informasi secara mendalam (22/11). Acara yang diadakan di Auditorium Mandiri FISIPOL UGM tersebut, mengundang Muhammad Heychael, koordinator Divisi Penelitian Remotivi, sebagai pembicara.Heychael mengawali materinya dengan jargon “Youtube lebih dari TV”, yang beberapa tahun belakangan ramai diperbincangkan. Menurutnya, penting untuk mengamati daya penetrasi serta tingkat kepercayaan pada media klasik dan media digital di Indonesia. Bukan hanya bentuk fisik yang membedakan kedua media tersebut, tetapi juga bagaimana keduanya memiliki pengaruh yang berbeda terhadap perilaku masyarakat Indonesia dalam mengakses informasi.
Pada aspek daya penetrasi, Heychael mengungkapkan bahwa televisi nyatanya masih menempati peringkat tertinggi di Indonesia, yakni 96%. Internet, meskipun dengan tren yang terus meningkat akibat peningkatan infrastruktur, justru masih menempati urutan ketiga. Penggunaan internet justru dominasi dengan fungsi dual user, yaitu penggunaan untuk menonton video/televisi digital seperti Youtube dan Vimeo.
Fakta-fakta ini, menurut Heychael lantas membuktikan asumsi bahwa internet merupakan media terpenting dalam hidup masyarakat Indonesia masa kini. Sebaliknya, tren penggunaan internet yang terus naik membuat kepercayaan publik terhadap media konvensional seperti televisi, menurun. Hal ini menurut Heychael tak terlepas dari polarisasi kepercayaan terhadap media, dimana publik meyakini bahwa setiap kanal media televisi dikuasai atau mendukung golongan politik tertentu. Sehingga akhirnya, keputusan masyarakat untuk “mengkonsumsi” dan mempercayai informasi dari kanal tersebut pun terpolar, dan akan sangat bergantung pada pilihan politiknya masing-masing. read more