Deadline : 30 April 2019
Link Pendaftaran & Informasi Lengkap : ugm.id/LombaInfografis
Deadline : 30 April 2019
Link Pendaftaran & Informasi Lengkap : ugm.id/LombaInfografis
Setelah sambutan singkat, para peserta pertukaran pemuda melakukan sharing session yang diisi oleh berbagai unit penunjang di Fisipol. Sambutan pertama dilakukan oleh ASEAN Studies Centre (ASC) yang merupakan Pusat Studi multidisiplin mengenai ASEAN. Kedua, Creative Hub (C –hub) memberikan sambutan yang berfokus pada pengembangan kewirausahaan sosial (sociopreneuship) yang telah menghasilkan 27 change makers.
Ketiga, Center of Digital Society (CfDS) mempresentasikan pusat penelitiannya yang mendalami kajian tentang masyarakat digital kontemporer serta menawarkan solusi-solusi pada permasalahan dan isu sosial. Keempat, Youth Studies Center (YouSure) atau Pusat Studi Pemuda yang berfokus pada isu pemuda dan menganalisis masalah pemuda di Indonesia.
Seperti talkshow sebelumnya, talkshow kali ini juga dibuka oleh Dekan Fisipol UGM, Dr. Erwan Agus Purwanto, M.Si yang tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada media partner yakni RRI dan Swaragama. Erwan menyampaikan bahwa ini merupakan putaran final. Sejauh ini, talkshow dianggap berjalan dengan lancar dan baik. Sebelum talkshow dimulai, Dr. Abdul Gaffar Karim, selaku moderator, menegaskan bahwa ini adalah acara talkshow yang membedah program kerja pasangan Capres-Cawapres secara akademik dan acara ini bukanlah bentuk kampanye.
Transnasionalisme yang melibatkan peran aktor non-negara dalam Hubungan Internasional merupakan fenomena cross cutting, identity politics, environment bahkan Information and Communications Technology (ICT). “Pada transnasionalisme, relasi agen, struktur dan peran non-negara didesak maupun menekan negara. Aktor non-negara bisa mengubah kebijakan melalui advokasi, power of ideas dan discourse,” ujar Ani.
“Kalau dulu stuktur dan agen terpisah, saat ini melihat link up-nya, strukturnya tidak lagi linear namun ada hubungan antara internasional dan domestik,” ujar Ani. Perlu diketahui, transnasionalisme sendiri terdiri dari Transnational Advocacy Network (TAN) dan Transnastional Social Movements (TSM) dimana TAN berasal dari struktur internasional yang advokasi hilirnya menekan negara atau perubahan menginginkan adanya nilai baru. Sedangkan TNM perjuangan awalnya dimulai dari ranah domestik dan berlanjut ke perjuangan global.
Dilihat dari ekosistem industri, e-sport bukan hanya mengenai player dan game, namun juga viewers, publishers, sponsor advertise platform, networks, dan competition. Fenomena perkembangan industri e-sport di Asia Tenggara mencapai 2.216 Miliar Rupiah dimana Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan e-sport paling tinggi. Subscriber dari akun YouTube IESPL ID dan LigaGame Esport ID pun naik secara signifikan.
Berdasarkan jumlah download gim kompetisi, e-sport mengalami peningkatan dari tahun 2017 hingga 2018 dimana Mobile Legend menempati urutan tertinggi dengan pemain aktif terbanyak. Dilihat dari gawai yang digunakan, gim ponsel secara signifikan mengalahkan gim konsol dan gim komputer sejak 2012.
Menurut Erwan, ada beberapa pertimbangan yang diterapkan oleh KPU untuk memilih panelis antara lain adalah kesesuaian kompetensi dengan tema, setiap panelis dipilih karena dipandang sesuai dengan tema yang akan dibahas pada debat. Selain itu, netralitas panelis juga penting sekali karena harus bersih dari bias keberpihakan pada salah satu pasangan calon. KPU juga memastikan panelis juga bukan berasal dari tim sukses salah satu pasangan calon Presiden.
Secara keseluruhan, ada sembilan panelis yang ditunjuk oleh KPU. Sembilan panelis yang ditunjuk KPU ini bertugas merumuskan pertanyaan berdasarkan tema, sehingga ada empat grup panelis untuk membahas setiap tema. Erwan sendiri berada di grup topik Pemerintahan, bersama Valina Singka Subekti (pengajar Departemen Ilmu Politik Fisip UI), dan Dadang Tri Sasongko (Sekjen Transparency International Indonesia).
Spirit ”If she can see it, she can be it” di Amerika muncul untuk mewujudkan cita-cita perempuan untuk bisa menjadi apapun. Sayangnya, di Amerika hingga saat ini belum ada presiden perempuan dan butuh bergenerasi untuk mewujudkannya.
Sarah sebagai perempuan yang bekerja di ranah publik maupun domestik memiliki posisi menantang sebagai ibu dua anak sekaligus Walikota. “Mengapa juga harus dibenturkan kalau aku bisa jadi ibu sekaligus politikus yg baik,” ujar Sarah.
Pun ketika ia menjadi tokoh publik sebagai walikota, Ia ingin mewujudkan berlangsungnya layanan dan komunitas publik yang baik, sehingga penduduk pun bangga untuk hidup dan tinggal.
RTD dimulai dengan pembicaraan mengenai Fisipol UGM. Dr. Poppy Sulistyaning Winanti, selaku perwakilan dari Departemen Hubungan Internasional Fisipol UGM, mengungkapkan bahwa Fisipol secara aktif terlibat dalam mengawal pembuatan kebijakan melalui policy recommendation yang dihasilkan melalui riset. Hal ini didukung dengan banyaknya pusat kajian yang dimiliki oleh Fisipol UGM.
“Akademi memiliki peran yang penting dalam memberikan rekomendasi kebijakan kepada para pembuat kebijakan. Fisipol UGM tidak hanya bekerjasama dengan pemerintah, namun juga bekerja sama dengan pihak swasta, NGO, maupun komunitas,” kata Poppy.
Yogyakarta, 22 Maret 2019—Pembentukan Mission of RoK (Republic of Korea) berkontribusi pada penguatan kerjasama dan koordinasi antara ASEAN dan RoK serta untuk memfasilitasi implementasi yang efektif dari kegiatan kerja sama. Diskusi mengenai relasi antara Korea dan ASEAN selama 30 tahun, diawali dengan membahas sejarah singkat Semenanjung Korea. Asean Studies Center (ASC) Fisipol UGM menghadirkan H.E Kim Young Chae sebagai Ambassador Lecture dalam diskusi bertajuk 30 Years of ASEAN – Korea Relations: Thinking 30 Years Ahead. Terdapat lima konten yang dibahas dalam diskusi tersebut; sejarah singkat Semenanjung Korea, faktor – faktor pendukung kesuksesan ASEAN, seberapa penting ASEAN bagi Korea dan misi besar RoK terhadap Korea.Pembahasan sejarah singkat Semenanjung Korea menjadi pengantar dalam diskusi ini. 20 abad sampai saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa Korea Selatan dan Utara terbentuk setelah adanya perang dunia II dan perang dingin.
“Semua agama dasarnya membangun peradaban bukan kebiadaban,” ujar mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini. “Perpolitikan saat ini merupakan teologi putus asa, hal ini ditandai dengan peradaban yang sangat merosot di Indonesia sehingga kampus UGM harus jadi panutan. Kita perlu mencerahkan hati nurani yang saat ini sudah setengah lumpuh, banyak sekali politik pecah kebenaran,” ujarnya.
“Politik jangan dianggap serius, ini hanya perkara biasa apalagi di sistem demokrasi. Politik itu persoalan muamalah, hubungan antar masyarakat yang baik tapi malah sekedar jadi teologi antara 01 dan 02. Fisipol Sebagai barometer politik Indonesia harus segera menjadi pelopor, kalau Fisipol adem InsyaAllah Indonesia juga adem.” ujar Buya Syafi’i yang merupakan pendiri Maarif Institute.