Bersama dengan jajaran panitia IREC yang berjumlah total 99 orang, Charissa Patricia dan Aldo Rafi, selaku President dan Vice-President IREC tahun ini menghadirkan Keynote Speaker dari berbagai kalangan penggiat perkembangan pemuda Indonesia. Keynote Speaker tersebut antara lain Budiman Sudjatmiko dari Innovator 4.0 Indonesia, Aditya Percaya dari Youth of Indonesia, dan Tony Seno Hartono dari Sumber Kreasi. Selain itu, sesi seminar dari para keynote speaker tahun ini terbuka untuk umum. Seminar tersebut diselenggarakan di Selasar Barat FISIPOL.
Berita
Yogyakarta, 6 September 2019—“Papua belum sepakat tentang konsep kebangsaan, kalau kebangsaan modern sudah politik nation state, di sejarah Papua proses integrasinya aneksasi tanpa kesepakatan. Kita sudah ada dari dulu, kita perlu meluruskan sejarah Papua sebagaimana Bangsa Jawa, Bugis dan lainnya. Tuntutan Papua merdeka tidak akan diwujudkan oleh Jakarta, tapi referendum. Berikan apa yang Papua mau!,“ sepotong kalimat tersebut dilontarkan oleh Frans, perwakilan Mahasiswa Papua yang hadir dalam forum diskusi yang bertajuk “Papua dan Kebangsaan” yang diselenggarakan pada Jumat silam di Digilib Café, Fisipol UGM.
Yogyakarta, 6 September 2019—Kebahagiaan selalu jadi incaran dalam hidup. Untuk memperolehnya, setiap orang punya kiat masing-masing, bergantung pada preferensi dan cara mereka mendefinisikan kebahagiaan.
Pada Jumat malam lalu, kebahagiaan meluap-luap di Taman San Siro Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM. Mulai pukul 7 hingga 11 malam, Teater Selasar mengadakan sebuah acara bertajuk Malam Sastra: Muda Mudi Mellow. Meskipun jargon yang diangkat terkesan kekanak-kanakan dan picisan, acara berlangsung secara seru sekaligus khidmat. Banyak penonton dari berbagai fakultas di UGM datang berbondong-bondong ke acara tersebut. Di Malam Sastra, berlangsung sebuah panggung terbuka bagi setiap orang yang datang untuk membacakan puisi, dongeng, bahkan bernyanyi. Semua orang diberi hak yang sama untuk maju ke atas panggung.
Yogyakarta, 5 September 2019—Prof. Dr. Haryanto, secara resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Politik dan Pemerintahan, pada Kamis di Balai Senat UGM. Rapat Terbuka Dewan Guru Besar Universitas Gadjah Mada tersebut didatangi oleh banyak civitas akademika khususnya dari Fisipol. Prosesi pengukuhan guru besar berlangsung khidmat dan berjalan dengan lancar. Prof. Dr. Haryanto menambah jajaran sembilan guru besar yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM.
Prosesi Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Haryanto kemudian dilanjutkan di Selasar Barat Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Prof. Dr. Erwan Agus Purwanto, M. Si mengungkapkan rasa bangga dan ucapan selamat kepada Prof. Haryanto sebagai salah satu guru besar di Fisipol. “Prof.Haryanto menambah jajaran ahli Ilmu Poltik di Fisipol khususnya dalam poltik lokal dan hubungan terhadap pemerintah pusat,” ungkap Prof.Dr.Erwan. Pengukuhan guru besar merupakan hasil akhir dari jerih payah Prof. Haryanto selama ini mengabdi pada bangsa dan pendidikan.
Yogyakarta, 4 September 2019—Di kehidupan modern seperti sekarang, ilmu menjadi fondasi dari berbagai hal. Posisi pendidikan yang penting bagi kehidupan manusia, tak berlebihan jika ilmu dianggap sebagai komposisi inti peradaban.
Menyadari hal tersebut, pada hari Rabu lalu, Jamaah Muslim Fisipol UGM mengadakan diskusi bertajuk “Padepokan Al-Arqam: Adab Atas Ilmu, Masih Relevankah?”. Diskusi berlangsung secara khidmat dan intens di Selasar Timur Fisipol UGM. Dalam diskusi tersebut, Ismail Al A’lam (Dewan Ketua Yayasan Bentala Tamaddun Nusantara) dan Prof. Drs. Purwo Santoso, M.A., Ph.D. (Dosen Departemen Politik & Pemerintahan UGM) membagi pandangan masing-masing soal adab terhadap ilmu yang kurang mendapat perhatian masyarakat umum.
Yogyakarta, 2 September 2019—Departemen Ilmu Komunikasi (Dikom) Fisipol UGM melakukan penelitian yang bertajuk “WhatsApp Group And Digital Literacy Among Indonesian Women” dalam rangka Hibah Riset “WhatsApp Misinformation an Social Research Award 2018” yang dilakukan sejak April 2018 hingga Agustus 2019 silam. Riset yang dilakukan Tim Dikom berfokus pada Digital Literacy and Misinformation yang merupakan satu dari lima area riset pada Hibah Riset WhatsApp 2018. UGM sendiri merupakan salah satu penerima hibah dari tiga universitas terpilih di Indonesia.
Yogyakarta, 30 Agustus 2019—Internet beserta mesin pencariannya telah membantu kita dalam mengeksplor segala hal, namun ternyata web juga memiliki bagian tersembunyi yang biasa disebut dark web. Hal ini pun dibahas oleh Center for Digital Society (CfDS) dalam Digital Future Discussion (Difussion) yang ke-15 bertajuk “Dark web: Apa yang Perlu Kita Ketahui?” pada hari Kamis di Antologi Collaborative Space yang dibawakan oleh tiga peniliti CfDS.
Pada dasarnya, World Wide Web (WWW) memiliki tiga lapisan internet, yaitu surface web yang bisa diakses dengan browser biasa, deep web yang memerlukan akses otorisasi seperti adanya fitur login, dan dark web yang memerlukan browser khusus. Dark web adalah bagian kecil dari deep web, yang merupakan bagian dari internet yang tidak dapat ditemukan menggunakan mesin pencari.
Yogyakarta, 29 Agustus 2019—Dalam membahas kasus-kasus terorisme, tidak semua diskusi membawa pembahasan tersebut ke ranah kebijakan pasca penangkapan para pelaku terorisme. Orang-orang bisa dibilang cenderung melupakan proses jangka panjang menanggulangi para pelaku. Dalam hal ini, Institute of International Studies UGM berusaha untuk berdiskusi lebih dalam mengenai proses tersebut dengan edisi ‘CANGKIR TEH’ kali ini.
Diskusi yang dimoderatori oleh Cut Intan Auliannisa Isma dari IIS ini diisi oleh dua orang pembicara dengan latar belakang yang berbeda. Pembicara pertama adalah Hardya Pranadipa, yang merupakan seorang lulusan HI UGM yang saat ini sudah mengemban gelar Master of Arts in Peace and Conflict Studies dari International Institute of Social Studies, Den Haag, Belanda. Pembicara kedua adalah Ustad Abu Tholut Al-Jawiy yang merupakan seorang mantan anggota Jamaah Islamiah dan seorang pemerhati gerakan Islam.
Yogyakarta, 29 Agustus 2019—Career Development Center (CDC) Fisipol UGM, kali ini memberikan materi Career Preparation Class mengenai entrepreneurship. Konteks pembahasan dalam diskusi kali ini adalah bagaimana menjadikan “proses” sebagai orientasi usaha, bukan soal ekonomi saja yang menjadi kunci kesuksesan, tetapi juga ideologi.
Menghadirkan Maria Tri Sulistyani atau yang akrab disapa Ria, sebagai Co Artistic Director Papermoon Puppet Theatre, di Ruang BA 211 Fisipol UGM, peserta diajak diskusi mengenai bagaimana tips dan trik mempertahankan usaha selama bertahun tahun.
Yogyakarta, 29 Agustus 2019—Social Research Center (SOREC) Fisipol UGM mengadakan diskusi rutin bertajuk “Jeli Membaca Realitas Sosial Kekinian”. Dihadiri oleh puluhan mahasiswa Fisipol UGM, diskusi ini mengundang Iqbal Aji Daryono, seorang penulis kolom di berbagai media online, sebagai pembicara.
Diskusi yang berlokasi di Auditorium Mandiri Fisipol UGM ini dimoderatori oleh Sidiq Hari Madya, dosen sosiologi UGM. Menurut Sidiq, diskusi ini dilangsungkan guna membantu mahasiswa untuk meningkatkan kapasitas khususnya pada bidang penulisan. Iqbal memulai diskusi dengan mengatakan bahwa ide ada di semua tempat. Bahan dan materi untuk menghasilkan sebuah ide sangatlah melimpah. Entah itu dari realitas sosial hingga media sosial.