Sembari menunggu peserta memenuhi kursi, pihak penyelenggara memainkan beberapa video yang membahas mengenai kerja sama Indonesia dengan negara-negara di Kawasan Timur Tengah serta profil umum negara-negara di Asia Pasifik dan Timur Tengah. Acara ini dihadiri oleh beberapa tamu penting dari Fisipol UGM, yaitu antara lain Dr. Poppy Sulistyaning Winanti selaku Wakil Dekan Bidang Kerjasama, Alumni, dan Penelitian, Nurhadi, S. Sos., M. Si. Ph. D selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Sumber Daya Manusia, Dr. Nur Rachmat Yuliantoro selaki Ketua Departemen Ilmu Hubungan Internasional, dan Muh. Rum, IMAS selaku Sekretaris Departemen Ilmu Hubungan Internasional. Sebanyak lebih dari 100 peserta datang dari berbagai instansi dalam acara ini.
Berita
Yogyakarta, 27 Agustus 2018- Dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan, program-program sosial yang berusaha menyelesaikan permasalahan di tengah-tengah masyarakat mulai mengalami perubahan tren yang signifikan. Tak hanya kian meningkat secara kuantitatif, pemaknaan para pelaku maupun aktor-aktor yang terlibat terhadap tujuan utama dari program pemberdayaan itu sendiri, terus mengalami perbaikan. Program sosial yang semula hanya bersifat pemberian bantuan materi (charity), mulai mengalami pergeseran orientasi ke arah peningkatan kapasitas (capacity building) dan pemberdayaan (empowerment). Sehingga akhirnya, kemandirian dan keberlanjutan manfaat dari program-program tersebut pun dapat terus dirasakan oleh masyarakat. Perubahan tren ini pula, yang turut dibahas dalam acara ‘Bedah Buku & Diskusi : Mendayung Semangat Menggapai Keberdayaan’, yang diselenggarakan oleh KAPSTRA FISIPOL UGM bekerja sama dengan Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan FISIPOL UGM serta Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).
Salah satu jenis fotografi populer adalah fotografi dokumentasi yang dilakukan untuk berbagai keperluan seperti mendokumentasikan event maupun untuk publikasi media. “Fotografi dokumentasi adalah soal menangkap momen,” ujar Mas Gun.
Berbeda dari fotografi konvensional, Mas Gun menjabarkan delapan prinsip utama dalam melakukan fotografi dokumentasi. Prinsip yang pertama adalah kuasai venue dengan mengecek dan mensurvei lokasi acara dan datang lebih awal untuk mendapat posisi yang nyaman dan strategis. Prinsip kedua adalah berkoordinasi dengan pihak penyelenggara mengenai susunan acara. Hal ini dimaksudkan agar persiapan dalam memotret momen penting di suatu acara tidak terlewatkan. Persaingan dalam mendapatkan hasil jepretan terbaik dengan fotografer lainnya menjadi pertimbangan, “Posisi menentukan prestasi”, tutur Mas Gun. Namun yang perlu diingat adalah momen merupakan hal terpenting dalam fotografi dokumentasi, ”Momen dulu baru teknis,” ujar Mas Gun.
“Menurutku, kemampuan berbahasa inggris sangat penting untuk dikembangkan karena sangat membantu dalam pencapaian karir,” tutur Nabiila.
Nabiila yang juga menjadi salah satu peserta IELTS berharap dengan adanya simulasi IELTS ini Ia dapat mengetahui sejauh mana kemampuan berbahasa inggris yang dimilikinya. Selaku pihak penyelenggara Ia juga berharap program simulasi IELTS ini menjadi program yang bermanfaat bagi warga FISIPOL UGM. “Saya juga sebagai peserta dalam simulasi ini, tujuan saya adalah untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan saya dalam berbahasa inggris dan saya pun ingin meningkatkan kemampuan berbahasa inggris saya melalui simulasi IELTS ini. Dan sebagai pihak penyelenggara pun kami berharap simulasi ini berguna bagi warga FISIPOL, terutama untuk menunjang karir seluruhnya,” tambah Nabiila.
DIFUSSION kali ini dibagi menjadi tiga sesi, dimana dalam sesi tersebut, tiga pembicara yang berbeda akan menyampaikan hasil riset mereka masing-masing namun tetap dalam tema besar Keamanan Siber. Pada masing-masing sesi, peserta akan disuguhi dengan video pembuka yang membahas garis besar dari topik yang akan dibicarakan. Selain itu, peserta juga dipersilakan untuk mengajukan pertanyaan dan komentar saat masing-masing pembicara selesai memaparkan materi pokok mereka.
Sesi pertama adalah diskusi mengenai kaitan perang dagang dan keamanan data. Sesi ini disampaikan oleh Arumdriya Murwani—Research Assistant CfDS—yang membawakan materi dengan judul “Dampak Perang Dagang AS-Tiongkok terhadap Isu Perlindungan Data”. Pada sesi ini, Arum menjelaskan bahwa isu kejahatan dan keamanan siber sangatlah dekat kaitannya dengan Perang Dagang yang baru-baru ini digelorakan. Sebagai contoh, Arum memberi contoh bahwa saat ini Tiongkok mulai bertumbuh pesat dibidang produksi gawai dan menyaingi pasar Amerika Serikat. Kaitannya dengan keamanan siber adalah adanya kekhawatiran bahwa gawai yang dipasarkan dapat menjadi salah satu alat spionase. Seperti yang kita ketahui, Tiongkok sendiri saat ini mulai merajai pasar gawai internasional yang mengunggulkan harga bersahabat namun dengan kualitas yang tidak kalah hebat. Dari sini kemudian muncul kekhawatiran bahwa kedudukan Tiongkok di pasar gawai tidak hanya menguntungkannya dalam hal ekonomi, namun juga dapat memberikan keuntungan informasi yang didapat dari hasil spionase.
ASEAN studies center (ASC) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik menyelenggarakan Seminar on Enhancement of Cooperation between Eastern Part of Indonesia and Southern Part of the Philippines pada Kamis,(23/8). Seminar yang bertajuk Penguatan Kerjasama Indonesia bagian timur dan Filipina bagian Selatan ini mengundang enam pembicara panel yang terbagi dalam dua sesi seminar. Bertempat di Ruang Seminar Timur Fisipol UGM, seminar ini diikuti oleh lebih dari 200 peserta dari berbagai universitas di Yogyakarta, seperti Universitas Gadjah mada, UMY, AAU, dan masyarakat umum.
Kamis (16/8), Institute of International Studies (IIS) bersama HI CINE UGM sore tadi melakukan screening film dan diskusi sebagai akhir dari rangkaian Pekan Film Tematik “Disarmament On Screen”. Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati 73 tahun tragedi Hirosima dan Nagasaki. Screening tersebut diselenggarakan selama tiga hari, mulai dari hari Selasa dengan film “Barefoot Gen”, hari Rabu dengan film “Grave of the Fireflies”, dan terakhir di hari Kamis dengan film “Dr. Strangelove” yang ditutup dengan diskusi bersama Yunizar Adiputera M.A.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM berduka atas berpulangnya Dana Hasibuan, M.A, atau yang kerap disapa Bung Dana. Beliau adalah staf pengajar Departemen Sosiologi yang berfokus pada studi-studi terkait Post Kolonialisme, Studi Perkotaan, dan Ruang Sosial. Bung Dana meninggal pada hari Rabu (15/08/18) di RSPAD Gatot Subroto Jakarta pada usia 30 tahun. Sebagai bentuk penghormatan, dilaksanakan doa bersama di Selasar Barat FISIPOL UGM pada Kamis (16/8) yang dipimpin oleh Dr. Hakimul Ikhwan, Dosen Departemen Sosiologi.
Yogyakarta, 15 Agustus 2018—Dunia jurnalistik saat ini telah semakin beragam dengan hadirnya laman-laman jurnal populer, seperti Mojok.co, Tirto.id, Kumparan, Fandom_id, dan Querta. Menanggapi tren jurnalistik yang semakin beragam ini, Media Fisipol UGM mengundang Sirajudin Hasbi, co-founder Fandom_id sekaligus sebagai alumni Departemen Hubungan Internasional Fisipol UGM, untuk hadir dalam acara One Week One Alumni bertajuk “Journalism and Millenials”.
Bertempat di Ruang Sidang Dekanat FISIPOL UGM, Hasbi, begitu beliau biasa disapa; memulai diskusi pada pagi hari itu dengan menceritakan terlebih dahulu beberapa kesibukan, pekerjaan, dan bisnis yang telah dan tengah ia jalani setelah lulus dari Departemen Ilmu Hubungan Internasional UGM tahun 2007. Tak hanya bergelut di bidang jurnalistik melalui situs Fandom.id yang turut didirikannya atau kesibukannya sebagai salah satu penulis konten sepak bola Indonesia di Mojok.co, Hasbi juga menceritakan bagaimana ia tetap mampu mengelola bisnis-bisnis yang dimilikinya secara pribadi maupun ia dirikan bersama dengan komunitasnya. Adapun beberapa bisnis tersebut antara lain usaha restoran cepat saji “Chicken Day” yang telah memiliki 3 cabang walau baru dibangun sejak pertengahan 2016, bisnis retail swalayan “Fajar” yang telah ia bangun sejak Oktober 2017 kemarin, hingga “Mojok Store” sebagai lini toko daring sekaligus komunitas yang menjual buku dan barang dagangan lain yang ia kelola bersama beberapa penulis Mojok.co.
Acara dilanjutkan dengan materi ke-UGM-an yang dibawakan oleh Prof. Drs. Purwo Santoso, MA. Ph.D dan dilanjutukan dengan materi kehidupan sosial di Jogjakarta oleh RB Abdul Gaffar Karim. SIP. MA. Koordinatoor acara penerimaan mahasiswa baru program Pasca Sarjana Fisipol UGM, Heri Setyono mengatakan bahwa tujuan diadakannya rangkaian penerimaan mahasiswa baru yakni agar mahasiswa dapat memahami kondisi dan susana di kampus Fispol, nilai ke-UGM-an seperti anti plagiarisme, serta suasana masyarakat di Jogjakarta. Adanya rangkaian pengenalan ini diharapkan mahasiswa akan segera dapat beradaptasi dan beraktivitas dengan nyaman.